Indonesia Berpotensi Tak Lagi Jadi Negara Muslim Terbesar di Dunia

Erick Thohir kembali terpilih menjadi ketua MES.

Indonesia Berpotensi Tak Lagi Jadi Negara Muslim Terbesar di Dunia
Warga muslim duduk menunggu untuk menunaikan Shalat Jumat berjamaah di Masjid Raya Bandung, dengan menerapkan jarak, Jumat (11/3). (ANTARAFOTO/Raisan Al Farisi)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Erick Thohir mengatakan, ada dua tantangan yang tidak mudah untuk dilewati dan harus perhatian bersama melalui berbagai terobosan dan inovasi oleh seluruh pihak. 

Salah satu tantangan tersebut ialah kekhawatiran bahwa Indonesia kehilangan potensi menjadi negara muslim terbesar di Indonesia. Untuk itu, MES sebagai lembaga syariah harus terus mendorong potensi yang ada di dalam negeri.

“Dari berbagai riset global, pada tahun 2040, Indonesia diindikasi tidak lagi menjadi negara muslim terbesar dunia karena berpotensi disalip oleh Pakistan dan India”, kata Erick melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (2/10). 

Sementara itu, tantangan kedua Erick mengungkapkan, pada tahun 2038, kondisi demografi Indonesia akan seperti piramida terbalik karena generasinya diisi oleh usia tidak produktif sehingga terjadi perlambatan ekonomi. Hal ini perlu diantisipasi lebih awal. “Ini artinya, momentum dalam mengembangkan ekonomi syariah saat ini menjadi makin sempit”, tegas Erick. 

Menurut Erick, ekonomi syariah seperti segelas air segar di tengah air laut. Ia menjadi solusi alternatif yang menawarkan akses ekonomi inklusif yang resilien di tengah sistem ekonomi konvensional dan perlu untuk terus dimaksimalkan potensinya. 

Erick Thohir Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Menteri BUMN Erick Thohir. (Doc: Kementerian BUMN)

Kedua tantangan tersebut disampaikan Erick Thohir saat terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat MES periode 1446-1448 H dalam Munas VI MES yang berlangsung pada Minggu, 1 Oktober 2023 di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan. 

Penetapan Erick Thohir sebagai Ketua Umum MES melalui keputusan rapat sembilan anggota tim formatur yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina PP MES. 

Pemilihan Ketua Umum MES dilakukan oleh tim formatur setelah menerima banyak masukan dari para pengurus dengan mempertimbangkan berbagai aspek terutama perihal komitmen terhadap organisasi dan keberlanjutan peran MES dalam usaha pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. 

Anggota tim formatur, Iggi H. Achsien mengungkapkan bahwa MES selama tiga tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir telah bergerak dengan akseleratif melalui program kerja yang terstruktur dan terencana, baik dalam jangka pendek, panjang, maupun menengah. 

“Dipilihnya kembali Pak Erick Thohir tentu berdasarkan beberapa pertimbangan yang matang dari seluruh tim formatur, salah satunya mengenai komitmen dan tanggungjawab beliau yang harus melanjutkan kembali legacy berbagai program kerja MES yang telah dan akan dilaksanakan di tahun-tahun mendatang”, papar Iggi. 

Erick kembali mengajak semua pihak untuk bersama MES menghadirkan program-program kolaboratif yang dapat menguatkan peran ekonomi syariah. Hal ini untuk mewujudkan kesejahteraan umat, meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha halal, dan mendorong ekosistem halal yang berdaya saing di tingkat global.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya