Jakarta, FORTUNE - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan, menjelang pesta demokrasi terbesar di Indonesia, pesantren harus dapat mengedukasi masyarakat dan santrinya agar tidak terpecah belah dan terpolarisasi dari potensi politik yang terjadi.
Hal tersebut disampailan langsung oleh Wapres di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Rabu (9/8). Ia menyampaikan, fungsi dari pendidikan pesantren, selain terkait bidang akademis juga termasuk dalam kecakapan menjalani kehidupan sehari-hari, salah satunya situasi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
“Pesantren itu justru mengarahkan masyarakat dan santrinya supaya tidak terjadi polarisasi, tidak terjadi pembelahan,” tutur Ma’ruf Amin pada keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/8).
Pesantren bisa edukasi untuk memilih pemimpin yang baik
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, peran pesantren menjadi penting dalam edukasi Pemilu, sebab di dalam Islam terdapat prinsip tentang cinta tanah air yang diajarkan oleh para ulama kepada masyarakat dan santri.
“Prinsip yang dibangun, pesantren itu kan memiliki prinsip mencintai tanah air menjadi bagian dari iman. Bagaimana pesantren itu menjaga tanah air supaya tidak terjadi hal-hal yang namanya benturan,” papar Wapres.
Selain itu, pesantren juga perlu mengedukasi dan mengajarkan tentang bagaimana memilih pemimpin yang baik, yang dapat membawa kebaikan bagi negara dan masyarakat.
“Dalam memilih itu sudah punya garisnya bahwa pesantren itu harus memilih yang terbaik dari yang baik, ya yang memiliki kelebihan. Yang kedua itu, memiliki kelayakan. Yang ketiga, yang paling maslahat. Ini paling tidak memiliki tiga kriteria,” kata Ma'ruf.
Menutup keterangannya, Wapres kembali menekankan, bahwa pesantren memiliki peran penting dalam mengedukasi santrinya jelang Pemilu melalui panduan-panduan yang sesuai ajaran Islam, sehingga tidak terpolarisasi.