Jakarta, FORTUNE - Proses pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Syariah) dari induk perusahaan konvensional semakin matang. Setelah melalui proses panjang di 2022, aksi spin-off tersebut diyakini bakal rampung pada awal Semester-II 2023.
Managing Director Sharia Allianz Life Indonesia, Achmad Kusna Permana menjelaskan, saat ini prosesnya sudah 90 persen menuju spin-off. Pihaknya juga sudah mengajukan surat izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Sudah siap spin off mudah-mudahan semester-II sudah spin off. Sudah 90 persen tinggal tunggu lisensi dari OJK. Kemudian kita fully operated-nya mungkin 1-2 bulan setelah itu sudah siap," kata Permana saat ditemui di Sentral Senayan III Jakarta, Kamis sore (30/3).
Permodalan, infrastruktur dan pengurus sudah disiapkan
Permana bahkan menyatakan, permodalan, infrastruktur dan pengurus dari Allianz Syariah sudah disiapkan. Menurutnya, komitmen dari Allianz Life Indonesia sebagai induk perusahaan cukup kuat mengenai permodalan.
"Kita akan menjadi asuransi syariah yang terpisah (spin-off) kedua di Indonesia. Kita pertama juga (di Indonesia) pada tahun 2006 asuransi yang memiliki unit usaha syariah," jelas Permana.
Meski demikian, pihaknya masih belum bersedia mengungkapkan besaran modal dari Allianz Syariah. Permana hanya menyampaikan, pihaknya akan mempersiapkan pengurus yang kompeten di industri asuransi syariah.
Siapkan 3 produk unggulan
Selain itu, Permana yang digadang-gadang bakal didapuk sebagai Direktur Utama di Allianz Syariah juga telah menyiapkan existing produk serta tiga produk baru berbasis syariah.
Ketiga produk tersebut nantinya akan dibentuk untuk menyasar pada segmen kelas menengah. "Kelas menengah itu, kalau misalnya kepala keluarganya bermasalah maka seluruh keluarganya bermasalah,” tambah Permana.
Selain itu, ke depan pihaknya juga akan fokus pada produk tradisional maupun unit link. Upaya tersebut dilakukan mengingat segmen kelas nasabah di Indonesia cukup beragam.