Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengaku tengah menyiapkan opsi untuk melakukan pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariah-nya (BTN Syariah).
Direktur Risk Management Bank BTN Setiyo Wibowo menyatakan, BTN sebagai induk tengah menyiapkan opsi akusisi Bank Umum Syariah (BUS) untuk mendukung proses spin-off dari BTN Syariah. Ia menyatakan, BTN telah melakukan penjajakan dengan beberapa bank syariah yang ada dan terus berkomunikasi untuk mendapatkan penawaran terbaik.
“Sudah ada beberapa bank yang sudah kami jajaki dan melakukan NDA, proses masih terus berlangsung. Kami berharap bisa mendapatkan kesepakatan terbaik untuk proses spin off BTN Syariah,” kata Setiyo melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (25/8).
Seperti diketahui, hingga saat ini ada sekitar 12 Bank Umum Syariah yang kokoh berdiri di Indonesia. Dari 12 BUS tersebut antara lain seperti Bank Mega Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Net Syariah, Bank Victoria Syariah, Permata Bank Syariah, Bank NTB Syariah, Bank Syariah Bukopin dan masih banyak lagi. Dari beberapa bank syariah tersebut, pihaknya masih enggan menyampaikan nama bank yang akan diakuisisi.
Proses akuisisi ditargetkan terlaksana paling lambat awal tahun 2024
Setiyo menambahkan, proses spin off BTN Syariah untuk dijadikan BUS hingga saat ini terus berjalan dengan mengkaji opsi bisa dengan mudah dan cepat untuk dapat dilaksanakan. Dia berharap proses akuisisi bisa terlaksana akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Seperti diketahui sebelumnya, sejumlah opsi yang akan dilakukan BTN yakni mendirikan perusahaan baru atau meminta lisensi baru untuk Bank Umum Syariah. Opsi kedua yakni melakukan akuisisi BUS yang sudah ada untuk dijadikan cangkang BTN Syariah.
Sementara opsi ketiga, sedang dikaji kemungkinan yang paling efisien yang sampai dengan saat ini sedang dalam kajian yang mendalam.
“Kami serius ingin melakukan spin off BTN Syariah yang saat ini kinerjanya sangat bagus. Dengan spin off dan menjadi BUS, kami optimistis kinerja BTN Syariah akan semakin positif dan berkontribusi lebih besar bagi pembiayaan syariah khususnya pembiayaan rumah untuk masyarakat kecil,” ujar Setiyo.