Jakarta, FORTUNE - Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencatatkan nilai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah mencapai Rp26 triliun pada Juni 2023. Nilai tersebut masih tumbuh sekitar 20 persen secara year on year (yoy).
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, peningkatan tersebut terwujud berkat strategi syariah first yang dicanangkan oleh CIMB Niaga. Salah satu realisasi dari strategi tersebut ialah porsi dari pengajuan KPR syariah yang mencapai 71 persen dari total pengajuan KPR saat Juli 2023.
“Kami juga harus beri produk lebih menarik dari konvensional. Karena bagian dari edukasi dan literasi juga,” kata Pandji saat ditemui di Graha CIMB Niaga di Jakarta, Senin (4/9).
50% segmen pembiayaan CIMB Niaga Syariah ialah konsumer
Sebelumnya, UUS dari CIMB Niaga ini juga berhasil mencatatkan total pembiayaan senilai Rp53 triliun pada Juni 2023. Nilai pembiayaan tersebut masih tumbuh 25,3 persen (yoy). Pandji menambahkan, saat ini porsi dari pembiayaan dari CIMB Niaga Syariah ialah segmen konsumer sebesar 50 persen, segmen korporasi sebesar 40 persen dan sisanya wholesale.
“Konsumer seperti KPR paling besar porsinya dan diikuti kartu kredit dan octo mobile,” tambah Pandji.
Sementara itu, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) dari CIMB Niaga Syariah mencapai Rp44,5 triliun tumbuh 20,4 persen (yoy) per 30 Juni 2023. Bank ini juga mencatatkan aset Rp64,32 triliun pada kuartal I-2023 atau masih tumbuh 16 persen (yoy).
CIMB Niaga Syariah juga terus menyediakan inovasi layanan salah satunya untuk para calon jemaah Haji. Bahkan pihaknya menyediakan sistem untuk mempermudah layanan pembukaan rekening dan pendaftaran Haji melalui digital channel.