Jakarta, FORTUNE – Unit Usaha Syariah PT Bank Maybank Indonesia, Tbk.(UUS Maybank Indonesia) mengucurkan pembiayaan Mudharabah kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) senilai Rp1 Triliun dengan tujuan untuk mendorong pemberdayaan dan memajukan sosial-ekonomi perempuan prasejahtera dalam meningkatkan kapasitas usaha sektor UMKM.
Direktur Global Banking Maybank Indonesia, Ricky Antariksa mengatakan, fasilitas yang diberikan kepada PNM ini merupakan pembiayaan berbasis keuangan sosial berkelanjutan pertama bagi Maybank Indonesia.
“Ini sejalan dengan strategi rencana pertumbuhan bisnis UUS Maybank Indonesia yang fokus pada pengembangan bisnis berbasis Syariah dengan mengakomodasi unsur Environmental, Social and Governance (ESG) yang menciptakan dampak positif pada sosial dan ekonomi,” kata Ricky melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (2/8).
Pemberian fasilitas ini ditujukan untuk mendukung PNM dalam menyalurkan pembiayaan kepada perempuan prasejahtera pelaku usaha golongan ultra mikro dengan kondisi keluarga yang memiliki indeks pendapatan per kapita maksimal US$1,99 per hari atau Rp800 ribu per bulan serta memenuhi Cashpoor Index House melalui program Mekaar Syariah.
Dukungan ini juga merupakan wujud komitmen Bank yang berkelanjutan dalam memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai penopang perekonomian dan penyumbang PDB terbesar bagi Indonesia.
Penyaluran pembiayaan PNM sentuh Rp34 triliun
Seperti diketahui, PNM merupakan lembaga jasa keuangan yang melakukan pembiayaan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi. PNM memfokuskan penjangkauan pelanggannya kepada perempuan prasejahtera dalam menyediakan pembiayaan pinjaman modal untuk usaha mikro dan kecil di antaranya melalui Program Mekaar Syariah.
Direktur Perencanaan Strategis & Keuangan PNM, Ninis Kesuma Adriani mengungkapkan, pada semester pertama tahun 2023, PNM sudah berhasil melakukan penyaluran pembiayaan hingga Rp34 Triliun kepada 14,6 juta nasabah.
“Kerja sama ini tentu akan mendorong penyaluran kepada sektor ultra mikro dari total penyaluran pembiayaan di tahun lalu pada angka Rp64 Triliun. PNM juga, seperti yang kita ketahui, tidak berhenti pada financial capital, tetapi melakukan pendampingan pengembangan kapasitas usaha bagi nasabah dan monitoring secara berkala sehingga pertumbuhan nasabah ini tidak stagnan dan dapat naik kelas,” kata Ninis.
Program ini telah berkontribusi kepada hampir 10 juta nasabah atau sebesar 74,7 persen dari total jumlah nasabah PNM Mekaar dan terdiri dari kegiatan peningkatan pengelolaan keuangan keluarga, pembiayaan modal tanpa agunan, membangun budaya menabung, peningkatan kompetensi kewirausahaan serta pengembangan bisnis.