Jakarta, FORTUNE – Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Ma'ruf Amin meminta seluruh pihak termasuk pelaku industri syariah untuk memacu literasi keuangan syariah hingga mencapai 50 persen. Seperti diketahui, indeks literasi keuangan syariah nasional baru mencapai 9,14 persen pada tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf saat meresmikan Masterplan Industri Halal Indonesia (MPIHI) pada seremoni pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 tahun 2023, di Jakarta (26/10) yang mengangkat tema “Accelerating Sharia Economy and Finance through Digitalization for Inclusive and Sustainable Growth". MPIHI merupakan masterplan industri halal sebagai referensi bersama pengembangan industri halal Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia.
“Meningkatkan literasi dan iklusi ekonomi dan keuangan syariah, setidaknya mencapai 50 persen. Hal ini akan berkolerasi dengan meluasnya pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” kata Ma’ruf di Jakarta, Kamis (26/10).
Tingkatkan digitalisasi, aplikasi satu wakaf diluncurkan
Selain itu, Wapres juga meminta para pegiat ekonomi keuangan syariah untuk meningkatkan dan memperluas pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital sebagai penggerak utama akselerasi pengembangan ekonomi syarih. Hal ini menurutnya bakal meningkatkan efisiensi dan produktifitas industi halal.
Salah satu wujud digitalisasi yang telah dilaksanakan ialah peluncuran aplikasi satu wakaf. Aplikasi tersebut akan mengintegrasikan dan mengkolaborasikan secara nasional platform dari berbagai badan/lembaga wakaf dan amil zakat di Indonesia sehingga dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas baik dalam melakukan mobilisasi dana dan aset maupun dalam mendorong inklusi berkelanjutan.
Pada arahan ketiga, Wapres juga meminta para pelaku industri untuk menjaga dan mengawal bersama konsistensi dan keberlanjutan program ekonomi syariah di masa mendatang. “Dalam hal ini perlu penguatan sinergi dan koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan,” kata Ma’ruf.