Transaksi Festival Ekonomi Syariah 2024 BI Capai Rp1,85 Triiliun
4 program strategis BI untuk memperkuat ekonomi syariah.
Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa transaksi bisnis dalam ajang Festival Ekonomi Syariah Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 mencapai nilai Rp1,85 triliun.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam acara penutupan ISEF 2024, di Jakarta, Minggu (3/11), memerinci bahwa angka Rp1,85 triliun tersebut terdiri dari berbagai komponen, yaitu komitmen dan realisasi pembiayaan sebesar Rp641 miliar, komitmen serta realisasi transaksi perdagangan senilai Rp295 miliar, serta komitmen kerja sama dalam ekosistem keuangan syariah senilai Rp1 triliun.
“Dari kegiatan business matching, ISEF 2024 telah sukses mencatat hampir Rp2 triliun deals," kata Destry, melansir ANTARA (4/11)
ISEF 2024, yang digelar pada 30 Oktober hingga 3 November 2024 dengan tema "Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Global," diikuti oleh 5.143 peserta pameran yang berhasil meraih omzet sebesar Rp115 miliar selama acara tersebut.
Dia menjelaskan bahwa pencapaian tersebut didukung oleh kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan dana untuk membeli produk-produk ekonomi dan keuangan syariah.
“Dalam rangka terus memperkuat ekonomi keuangan syariah kita, kita harus bersama-sama. Termasuk juga pelaku-pelaku bisnis kita di luar, pelaku-pelaku usaha syariah, mari kita bersama-sama, kita berjamaah. Karena memang ekosistem dari ekonomi dan keuangan syariah itu tidak bisa sendiri-sendiri. Dia harus bergerak secara bersama menciptakan ekosistem yang tentunya semuanya comply dengan syariah,” katanya.
ISEF canangkan empat program strategis memperkuat eksyar
Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 meluncurkan empat program strategis guna memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah nasional.
“Kita resmikan empat pencanangan dalam memajukan ekonomi syariah Indonesia,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam ISEF 2024.
Empat program strategis yang dimaksud meliputi Halal Traceability, Akun Investasi Terbatas Syariah (SRIA), digitalisasi ekonomi pesantren, serta Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI).
Perry menjelaskan bahwa peluncuran aplikasi Halal Traceability bertujuan untuk memperkuat ekosistem jaminan produk halal melalui pengembangan sistem informasi yang memungkinkan penelusuran bahan produk dari tahap awal hingga sampai ke konsumen.
Selanjutnya, digitalisasi produk pesantren mencakup pengembangan sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit bisnis, pencatatan keuangan, dan peningkatan administrasi di pesantren.
Perry juga menambahkan bahwa peluncuran produk Akun Investasi Terbatas Syariah (SRIA) merupakan wujud pelaksanaan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Pencanangan Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI) sebagai upaya akselerasi peningkatan literasi dan inklusi ekonomi keuangan syariah secara kolaboratif menggunakan pemodelan yang terintegratif.
“Inilah empat pencanangan yang Insya Allah sebagai wujud kita supaya kita bersama-sama memajukan ekonomi keuangan syariah kita, supaya kita mendapatkan keberkahan dan kita niatkan semuanya ini sebagai ibadah kita,” ujarnya.
Berdasarkan data dari State Global Islamic Index, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke tiga Global Islamic Economy Indicator dibawah Malaysia dan Uni Emirate Arab. Adapun kontribusi usaha syariah dan pembiayaan syariah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2024 mencapai rasio 46,71 persen.