SHARIA

Menko Airlangga Ungkap Peran Pesantren dalam Pemulihan Ekonomi RI

Ponpes dan ulama membawa perekonomian tumbuh positif.

Menko Airlangga Ungkap Peran Pesantren dalam Pemulihan Ekonomi RIMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok. ekon.go.id
08 August 2022

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengapresiasi peran ulama dalam mendukung Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Menurut dia, peran penting ulama terlihat dari dorongan kepada umat Islam untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, sehingga pencapaian vaksinasi Covid-19 Indonesia sangat maksimal. 

Airlangga mengatakan, di Indonesia sampai sekarang sudah diberikan 420 juta dosis vaksin, di mana dosis pertama telah mencapai 90 persen dari target dan dosis 2, yakni 80 persen dari target. 

“Saya berterima kasih kepada para Kyai dan Ulama, karena berkat dukungannya membuat masyarakat mau divaksin dan kita menjadi salah satu yang terbaik di dunia,” kata Airlangga Hartarto ketika menyampaikan sambutan dalam Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren 2022 di Cirebon, Jawa Barat, dikutip dari ekon.go.id, Senin (8/8).

Menko Perekonomian menyampaikan, bahwa pondok pesantren (ponpes) berperan penting dalam mendorong tumbuhnya kemandirian ekonomi bagi lingkungan ponpes itu sendiri dan juga sebagai penggerak ekonomi masyarakat di sekitarnya. 

Sebagai institusi yang berada di tengah-tengah masyarakat, keberadaan ponpes selain memberikan pendidikan keislaman, juga harus mampu menjadi institusi yang mampu memberdayakan masyarakat untuk semakin mandiri ekonominya. “Islam mengajarkan kita untuk menjadi manusia mandiri, bekerja keras, dan memanfaatkan alam yang dianugerahkan kepada manusia untuk kemaslahatan. 

Mengacu pada sejarah Nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan kita semua, pada usia mudanya beliau telah memberikan contoh sebagai seorang wirausaha,” kata Airlangga Hartarto. 

Menutup sambutannya, Airlangga juga memohon doa dari seluruh Kyai, Ulama, dan santri agar bangsa Indonesia diberikan kekuatan untuk mampu melakukan pemulihan ekonomi di tengah berbagai tekanan global saat ini, sehingga perekonomian nasional senantiasa tumbuh positif dan dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kebijakan untuk mendorong iklim ekonomi

Di samping itu, lanjutnya, pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong iklim ekonomi dan mempermudah dunia usaha. Berbagai program insentif diberikan kepada pelaku usaha agar dapat menstimulasi ekonomi dan pelaku usaha mampu bangkit dari dampak yang ditimbulkan pandemi.

 “Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui dunia perbankan dan lembaga keuangan mikro seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong dunia usaha. Tentu berbagai kemudahan dan peluang itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menggerakan ekonomi masyarakat di setiap daerah,” ujar Airlangga Hartarto. 

Dia menjelaskan, perekonomian Indonesia terus mengalami pertumbuhan ekonomi positif dalam 3 kuartal terakhir dan tercatat berada di atas 5 persen (yoy). Badan Pusat Statistik (BPS) juga telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-2 tahun 2022 mampu menyentuh angka 5,44 persen (yoy). 

Hal ini menjadi dorongan optimisme dan sinyal elemen positif bagi Pemerintah dan masyarakat terhadap prospek penguatan perekonomian nasional ke depan. Dengan belum berakhirnya pandemi Covid-19 dan di mana dunia juga masih harus menghadapi sejumlah konflik geopolitik yang berdampak langsung pada stabilitas ekonomi dunia, dapat disebutkan bahwa saat ini dunia sedang mengalami situasi ketidakpastian.

“Dalam dua tahun terakhir untuk penanganan Covid-19 banyak larangan dibuat, termasuk tidak boleh mudik lebaran, tapi ini demi kesehatan kita. Sekarang situasinya sudah berbeda, alhamdulillah kita sudah Level 1. Meskipun dalam satu pekan masih ada sekitar 5 ribu orang tertular Covid-19. Namun, ini masih lebih baik daripada negara lain seperti Amerika Serikat dengan 120 ribu orang tertular per minggu, bahkan Jepang mencapai 200 ribu,” katanya.

Dia mengungkapkan, tren positif ekonomi saat ini harus terus dijaga hingga pemulihan ekonomi nasional dapat tercapai sepenuhnya. Pemerintah juga memiliki perhatian sangat serius dalam mengatasi kemiskinan ekstrem sebagai dampak dari pandemi Covid-19 ini. 

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.