Sejak 2021, Bantuan Inkubasi Bisnis Disalurkan ke 2.079 Pesantren
Pentingnya pengembangan ekonomi di pesantren.
Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengajak pimpinan dan pengelola pondok pesantren untuk membangun mindset akan pentingnya pengembangan ekonomi di pesantren.
Salah satunya membangun rencana bisnis atau business plan dengan melihat peluang yang ada untuk dijadikan landasan dalam menjalankan bisnis. Hal ini disampaikan Gus Saiful panggilan akrabnya saat mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas menutup gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) 2023 di Surabaya.
"Kemandirian Pesantren merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama dibawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Program ini juga instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo kepada Menteri Agama," ujar Gus Saiful, mengutip kemenag.go.id, Rabu (16/8).
Rakernas IPI 2023 bertajuk Berbenah Organisasi di Tahun 2023, Menuju Kemandirian Pesantren Indonesia yang Bermartabat. Rakernas ini dihadiri pimpinan dan perwakilan pondok pesantren dari seluruh provinsi di Indonesia.
Menggali potensi bisnis di lingkungan pesantren
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada pimpinan pondok pesantren yang tergabung dalam IPI untuk mengenali potensi bisnis pesantren masing-masing dan bersinergi dengan Kemenag lewat program Kemandirian Pesantren Ia mengatakan, kemandirian secara ekonomi merupakan mandat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Program Kemandirian Pesantren memiliki visi terwujudnya pesantren yang memiliki sumberdaya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal.
Program Kemandirian Pesantren mulai digulirkan Kementerian Agama pada tahun 2021 dengan sasaran awal penerima bantuan inkubasi sebanyak 105 pesantren. Selanjutnya, pada tahun 2022, naik menjadi 504 Pesantren yang menjadi penerima.
"Dan tahun 2023 atau yang sedang berjalan sekarang, ada 1.470 pesantren yang dibantu dalam pengembangan bisnisnya. Jadi, jika ditotal dari tahun 2021 hingga 2023 sudah ada 2.079 pesantren yang menerima bantuan inkubasi bisnis," kata Gus Saiful.
Dia menegaskan, Program Kemandirian Pesantren Kementerian Agama tidak hanya sekedar memberikan bantuan, tetapi juga memberikan pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan bisnis, mulai dari perencanaan bisnis, keuangan, branding, manajemen, dan hingga pengembangan bisnis.
Saat ini, banyak pesantren yang mandiri, diantaranya Pesantren Sidogiri yang berkembang dalam bidang ritel, speerti mendirikan minimarket. Ada pula Al-Ittifaq Bandung dengan bisnis dalam bidang pertanian, Al-Muttaqien Balikpapan dalam bidang laundry dan jasa konstruksi.
Menurutnya, pesantren-pesantren in menjadi best practice atau percontohan dalam program kemandirian pesantren agar memotivasi pesantren lainnya untuk turut berkembang.
"Saya yakin banyak pesantren yang mempunyai potensi untuk berkembang dan pesantren-pesantren tadi patut menjadi contoh bahwa pesantren bisa bersaing di bidang bisnis," ujarnya.
Ke depannya, Kemenag akan membentuk Community Economy Hub Pesantren agar saling terhubung dalam pengembangan ekonomi pesantren. "Pesantren di Indonesia hampir 40 ribu dan santrinya mencapai 4,5 juta, ini kan peluang yang sangat besar dan strategis. Bayangkan saja jika pesantren saling terhubung dalam pengembangan bisnis. tentu dapat membangkitkan ekonomi pesantren, bahkan masyarakat sekitar pun ikut terbantu," ujarnya.