Marak Serangan Siber, Ini Upaya BCA Syariah Bangun 'Benteng'
BCA Syariah selalu lakukan simulasi ketahanan siber.
Jakarta, FORTUNE - Serangan siber di industri perbankan seakan menjadi sorotan masyarakat. Apalagi, serangan berbentuk ransomware mengancam sejumlah data nasabah.
Untuk itu, industri perbankan khususnya syariah harus meningkatkan ketahanan teknologi masing-masing. Hal itu diungkap Direktur Utama BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum saat ditemui di bilangan Jatinegara, Jakarta (15/5). Apalagi, menurutnya industri keuangan syariah masih terbilang baru dan riskan terhadap potensi serangan siber.
"Industri syariah relatif baru dan belum teruji termasuk serangan seperti ini," kata Yuli.
Meski demikian, serangan tersebut dapat ditangkal dengan peningkatan kemampuan IT yang mempuni. Untuk itu, kemampuan tersebut kembali kepada masing-masing bank.
Lakukan simulasi ketahanan siber
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur BCA Syariah, Lukman Hadiwijaya menyatakan, pihaknya memiliki sejumlah upaya untuk menghadang serangan siber tersebut. Tak dipungkiri, serangan datang silih berganti setiap harinya. Namun semua serangan tersebut harus bisa ditepis oleh sistem keamanan bank.
"Serangan siber gak ada habisnya, kita bertahan dari berbagai serangan. Sekali aja tembus, abis sudah," kata Lukman.
Lukman menambahkan, upaya pertama yang dilakukan BCA Syariah ialah dengan melatih ketahanan IT miliknya dengan simulasi penyerangan dari lembaga luar.
"Setahun sekali penetration tes dari konsultan luar untuk coba attack (pertahanan IT) kita. Kalau kita ada temui temuan-temuan kita tutup celah (teknologi)," kata Lukman.
Selalu perbarui sistem
Upaya kedua yang dilakukan perseroan ialah selalu melakukan membaruan sistem keaman dan data. Hal tersebut dilakuakan agar data nasabah terjaga dengan aman.
"Jadi kalau kita ada upgrade, seperti peremajaan dan meningkatkan dan memperbarui software dan hardware," katanya.
Selain itu, pihaknya juga terus meningkatan anggaran belanja IT miliknya untuk mendukung upaya tersebut. Meski demikian, pihaknya belum berkenan untuk menyampaikan nominal dari anggaran IT miliknya.