Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, BSI Gandeng 5 Perguruan Tinggi
BSI Gelar Program Gelar Program SSBM
Jakarta, FORTUNE– PT Bank Syariah Indonesia (Tbk) (BSI) memahami literasi keuangan syariah di Indonesia masih cukup tertinggal dibandingkan dengan konventional. Oleh karena itu, BSI telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan lima universitas terkemuka di Indonesia untuk meningkatkan literasi keuangan syariah.
"Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan, literasi masyarakat terhadap keuangan dan perbankan syariah hanya kurang dari 9 persen saja, jauh tertinggal dari literasi terhadap keuangan konvensional yang hampir 40 persen,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi melalui keterangan resminya di Jakarta (22/9).
Hery menambahkan, untuk inklusi keuangan syariah sendiri saat ini hanya berada diangka 9,1 persen atau jauh tertinggal dari bank konvensional yang mencapai 76,2 persen.
Gelar program SSBM
Dalam kerja sama tersebut, BSI juga menggelar program dengan nama Strategic Sharia Banking Management (SSBM) dengan Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Program perkuliahan SSBM sendiri merupakan program dengan tujuan antara lain melakukan link and match antara industri keuangan syariah dan lembaga pendidikan, meningkatkan literasi keuangan dan perbankan syariah bagi generasi muda, dan meningkatkan kualitas kerja sama antar lembaga. BSI ikut menjadi tenaga pendidik dalam program ini.
Hery Gunardi menegaskan BSI sebagai salah satu pelaku industri perbankan syariah sekaligus market leader, berinisiatif untuk bersinergi dan berkolaborasi melalui Program Strategic SSBM. Program ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan literasi keuangan dan perbankan syariah bagi generasi muda, Civitas Akademica, dan masyarakat luas bersama universitas di Indonesia yang didukung oleh IAEI.
SSBM diikuiti 1.123 mahasiswa
Program Strategic Sharia Banking Management (SSBM) ini diinisiasi sejak tahun 2020 dengan berkolaborasi bersama Institut Pertanian Bogor (IPB). Respon dan antusiasme mahasiswa untuk mengikuti program ini cukup baik dengan pendaftar atau mahasiswa terdaftar mencapai 122 mahasiswa dengan rata – rata kehadiran di setiap pertemuan mencapai 95 persen.
Pada tahun ini, tercatat sebanyak 1.123 mahasiswa dari kelima universitas mengikuti program Strategic Sharia Banking Management (SSBM) dengan jumlah peserta terbanyak dari Universitas Indonesia. Dalam program ini, pengajar berasal dari praktisi Bank Syariah Indonesia dengan metode pembelajaran secara online digital learning, studi kasus, dan tugas kelompok.
Industri syariah harus ambil kesepatan
Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia mulai menunjukkan keinginan untuk hidup dengan nilai-nilai keislaman di setiap aspek kehidupan. Hal ini dianggap kesempatan bagi industri keuangan syariah untuk memiliki daya saing baik dari struktur organisasi maupun sumber daya manusia.
“Ini merupakan amanah yang luar biasa penting dan perlu komitmen yang kuat. Dari sisi sumber daya manusia, literasi keuangan Islam masih rendah, karena itu saya menyambut gembira acara penandatangan ini untuk bisa melakukan kerja sama," katanya.
Menurut Sri, dengan sinergitas pertemuan industri dan perguruan tinggi akan membangun sumber daya manusia yang sesuai dengan industri, khususnya industri perbankan syariah. "Ini kerja sama yang baik, tidak hanya pada literasi tapi pada juga pada sumber daya manusia,” tutup Sri Mulyani.