SHARIA

Fidyah Adalah : Pengertian dan Cara Menunaikannya

Solusi dalam Islam untuk Membayar Puasa yang terlewatkan

Fidyah Adalah : Pengertian dan Cara MenunaikannyaILUSTRASI FIDYAH (FREEPIK)
26 June 2024

Fidyah berasal dari kata Fadaa yang artinya mengganti atau menebus. Umat muslim yang tidak menjalankan ibadah berpuasa di bulan Ramadan diharuskan membayar Fidyah. Dijelaskan dalam surat Al- Baqarah ayat 184.Fidyah merupakan solusi yang diberikan dalam Islam bagi umat muslim yang menghadapi kesulitan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Kriteria Orang yang Diwajibkan Membayar Fidyah

Adapun kriteria orang yang diwajibkan membayar Fidyah :

  1. Orang Tua Renta : Kakek atau nenek yang sudah lanjut usia dan tidak mampu berpuasa karena kondisi fisik yang memburuk.
  2. Orang Sakit Parah : Mereka yang mengalami sakit parah dan tidak ada harapan sembuh sehingga tidak mampu berpuasa dengan aman.
  3. Wanita Hamil atau Menyusui : Ibu hamil atau sedang menyusui yang mengalami kesulitan atau khawatir akan keselamatan dirinya atau anaknya jika berpuasa.
  4. Orang yang Meninggal : Orang yang meninggal dunia dan meninggalkan hutang puasa Ramadan. Keluarga diwajibkan membayar Fidyah atas puasa yang tidak sempat dikerjakan oleh orang tersebut.
  5. Orang yang menunda Qadha Puasa Ramadan : Mereka yang belum mengganti puasa wajib Ramadan pada waktu yang semestinya. Ini termasuk pelanggaran dan harus membayar Fidyah sebagai pengganti.

Perhitungan Besaran Fidyah Puasa

1. Imam Malik dan Imam As-Syafi’i : 

Menurut kedua mazhab ini, besaran Fidyah puasa adalah 1 mud gandum. 1 mud gandum ini kira-kira setara dengan 675 gram. Pada praktiknya, ini sering diinterpretasikan sebagai ukuran gandum yang dapat dimasukan ke dalam dua telapak tangan yang diangkat saat berdoa.

2. Ulama Hanafiyah : 

Menurut mazhab Hanafiyah, besaran Fidyah adalah 2 mud atau sekitar setengah sha gandum. Satu sha gandum setara dengan 4 mud atau sekitar 3 kilogram. Jadi, setengah sha atau 2 mud gandum setara dengan sekitar 1,5 kilogram. Mazhab Hanafiya juga memperbolehkan pembayaran Fidyah dalam bentuk uang, dengan jumlah yang setara dengan harga makanan pokok seperti kurma atau anggur.

3. Menurut BAZNAS

Kalangan Hanafiyah memperbolehkan pembayaran fidyah puasa dalam bentuk uang, setara dengan 1,5 kg makanan pokok per hari. Misalnya, dengan memberikan uang sebanding dengan harga kurma atau anggur seberat 3,25 kg untuk satu hari puasa yang ditinggalkan. Demikianlah cara pembayaran fidyah puasa menurut ajaran Hanafiyah.

4. Bagi Ibu Hamil

Fidyah dapat berupa sumbangan makanan pokok. Sebagai contoh, jika tidak berpuasa selama 30 hari, ia perlu menyediakan 30 takar beras, masing-masing sekitar 1,5 kilogram. Fidyah dapat diberikan kepada 30 orang fakir miskin secara individu atau beberapa orang saja. Contohnya, jika hanya diberikan kepada 2 orang, masing-masing akan mendapat 15 takar. Dengan cara ini, ibu hamil dapat memenuhi kewajiban fidyahnya dengan memberikan sumbangan makanan pokok kepada yang membutuhkan.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.