Usai Diakuisisi BTN, Bank Victoria Syariah Bakal RUPSLB Tentukan Arah Bisnis

- BTN mengakuisisi BVIS dengan nilai Rp1,5 triliun
- RUPSLB BVIS akan menentukan arah bisnis BVIS ke depan termasuk upaya merger dengan BTN Syariah
- Aset BTN Syariah tembus Rp61 triliun dan diprediksi semakin besar setelah merger dengan BVIS
Jakarta, FORTUNE – Usai merampungkan tahapan penandatanganan akta jual beli dan pengambilalihan saham oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dengan nilai Rp1,5 triliun, PT Bank Victoria Syariah (BVIS) tengah bersiap untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan akan dilaksanakan pada Agustus 2025.
Direktur Utama Bank Victoria Syariah, Dery Januar menjelaskan, RUPSLB sebagai tindak lanjut dari aksi akuisisi BVIS oleh BTN dan menentukan arah bisnis perseroan ke depan termasuk upaya merger dengan BTN Syariah.
“Dipastikan terdapat aksi korporasi lanjutan setelah pengambilalihan saham BVIS oleh BTN. Setelah itu BVIS dan BTN akan mendirikan Bank Umum Syariah. Ini pasti akan berdampak pada bisnis BVIS ke depan dan itu harus diputuskan di dalam RUPSLB,” kata Dery melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/7).
Aset BTN Syariah tembus Rp61 triliun

Ia pun menyambut langkah strategis yang akan dilakukan antara Bank Victoria Syariah bersama BTN. Sebab, hasil penggabungan aset BVIS dan BTN Syariah diprediksi akan semakin besar dan memberikan kontribusi ke ekonomi syariah. “Karena sudah kebayang bisnis BVIS akan menjadi lebih besar. Oleh karena itu kita memberikan dukungan positif terhadap semua proses yang saat ini sedang berjalan,” kata Dery.
Seperti diketahui, per 31 Desember 2024 aset BTN Syariah melonjak 11,6 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) hingga mencapai Rp61 triliun. Angka ini bahkan belum memperhitungkan potensi penambahan aset dari rencana akuisisi Bank Victoria Syariah.
Prabowo telah mengantongi nama baru hasil merger BVIS & BTN Syariah

Dery optimis kolaborasi bisnis BVIS dengan BTN Syariah akan menghasilkan entitas bisnis baru dengan semangat baru. Tak hanya itu, produk BVIS juga diyakini akan semakin beragam dan dapat bersaing dengan bank syariah lainnya. Ia bahkan menyatakan, OJK, Kementerian BUMN hingga Danantara telah merestui terselenggaranya RUPSLB ini.
“Bahkan presiden sendiri katanya sudah mengantongi nama yang bakal dipakai pada BUS hasil pernikahan BVIS dan BTN Syariah,” katanya.
Pihaknya juga melihat ruang bisnis yang luas untuk pangsa pasar keuangan syariah. Ke depan, lanjut Dery, fokus bisnis perbankan syariah terdapat pada pelayanan dan perbaikan teknologi. “Service lebih baik dengan produk yang bervariasi dan dukungan teknologi yang lebih baik, maka ini akan menjadi kolaborasi yang akan menjawab tantangan bisnis perbankan syariah saat ini dan kita hadir memberikan jawaban,” pungkas Dery.