5 Tips Menghindari Scam di Media Sosial

Kewaspadaan sangat diperlukan dalam bermain media sosial.

5 Tips Menghindari Scam di Media Sosial
Ilustrasi Scam. (Pixabay/raju shrestha)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kasus kejahatan daring semakin marak terjadi di ranah Media Sosial. Situasi ini menuntut kewaspadaan tinggi bagi Anda yang kerap berkecimpung di media sosial dan media digital.

Selain meningaktkan kewaspadaan yang tinggi terhadap diri sendiri, ada banyak acara untuk menghidari Scam atau modus penipuan di media sosial.

Berdasarkan informasi yang dibagikan Meta, berikut 5 tips anti-scam yang dapat membantu Anda tetap nyaman dan aman beraktivitas di media sosial.

Amankan akun dengan 2FA dan pemeriksaan privasi

ilustrasi verifikasi dua langkah (unsplash.com/Dan Nelson)

Membuat kata sandi yang aman, kuat, dan unik menjadi langkah pertama yang bisa dilakukan untuk membuat media sosial Anda aman dari tindak scam atau pencurian. Apalagi, ancaman siber dapat terjadi kapan saja, maka Anda perlu mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah atau two-factor authentication (2FA).

Fitur ini meningkatkan keamanan secara berlapis dengan meminta verifikasi ganda, seperti mengirimkan kode melalui SMS atau aplikasi autentikasi setiap kali ada upaya log-in dari perangkat yang tidak dikenal. Banyak platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, atau WhatsApp, menyediakan fitur 2FA untuk melindungi akun Anda.

Selain itu, manfaatkan fitur tambahan keamanan seperti Security Check-up untuk memastikan akun Anda selalu terlindungi. Anda dapat mengaktifkan Privacy Checkup agar mengetahui cara terbaik melindungi akun dari aktivitas mencurigakan.

Waspadai penawaran yang terlalu menggiurkan

Ilustrasi: perlu waspada terhadap tindakan love scamming. (Dok.123RF)

Pelaku penipuan sering kali menggunakan trik dengan menyebarkan pesan atau penawaran yang tampak menarik dan menggiurkan. Beberapa contoh penipuan yang sering beredar adalah penawaran perjalanan dengan harga yang terlalu murah atau pekerjaan dengan imbalan tinggi.

Biasanya, penawaran semacam ini ditujukan untuk menarik perhatian mereka yang ingin melakukan perjalanan atau mencari pekerjaan.

Maka, pastikan Anda selalu berhati-hati saat menerima pesan dari orang yang tidak dikenal atau mencurigakan. Periksa kembali profil pengirim pesan atau pemasang iklan, apakah dapat dipercaya atau tidak.

Lihat juga bagian komentar di akun media sosial; jika Anda menemukan testimoni palsu atau banyak keluhan dari pengguna lain, ini bisa menjadi pertanda bahwa akun tersebut berpotensi melakukan penipuan.

Jangan sembarangan bagikan data pribadi Anda

Keamanan siber di Indonesia. (dok. Pratama Persadha)

Untuk menjaga keamanan Anda di dunia digital, pastikan Anda tidak membagikan data pribadi, seperti KTP atau informasi keuangan, terutama kepada orang yang baru dikenal.

Hal ini berlaku terutama saat melamar pekerjaan melalui media sosial. Penipuan yang berkedok lowongan kerja masih sering terjadi, dan pencari kerja harus berhati-hati saat diminta membagikan informasi sensitif.

Sebelum memberikan data pribadi, pastikan Anda telah memeriksa keabsahan profil perusahaan yang menawarkan pekerjaan tersebut. Perusahaan yang kredibel tidak akan meminta data sensitif atau memungut biaya untuk proses pendaftaran atau pelatihan kerja melalui media sosial.

Jangan klik tautan atau unduh lampiran mencurigakan

ilustrasi hacker (pixabay.com/B_A)

Modus penipuan dengan kedok undangan pernikahan atau tawaran palsu yang mengatasnamakan figur publik sangat umum di dunia digital. Biasanya, modus ini meminta Anda untuk mengunduh lampiran atau mengklik tautan yang dapat mengarahkan ke laman tertentu.

Cara tersebut dapat memberikan kesempatan bagi pelaku untuk mengambil alih akun media sosial Anda atau mencuri data pribadi, seperti akses ke rekening bank atau dompet digital.

Agar terhindar dari penipuan semacam ini, hindari mengklik tautan atau mengunduh lampiran yang tampak mencurigakan, terutama jika berasal dari sumber yang tidak jelas. Jika Anda ragu, lebih baik abaikan saja tautan tersebut demi keamanan akun Anda.

Hindari grup yang mencurigakan

Ilustrasi penipuan kripto. Shutterstock/Vitalii Vodolazskyi

Untuk menjaga keamanan Anda di media sosial, hindari bergabung dengan grup yang tidak dikenal. Banyak modus penipuan yang berusaha menipu korban dengan membuat grup chat yang mengatasnamakan marketplace atau perusahaan tertentu.

Pelaku akan mengundang orang-orang secara acak ke grup tersebut, memberikan iming-iming hadiah, lalu meminta anggota grup membayar sejumlah uang sebagai pajak atas hadiah tersebut.

Sebagai contoh, Anda bisa mencegah nomor WhatsApp Anda dimasukkan ke grup yang tidak dikenal dengan mengatur pengaturan privasi di bagian pengaturan. Pastikan hanya orang-orang yang ada di kontak Anda yang dapat menambahkan Anda ke grup. Selain itu, Anda dapat menggunakan fitur blokir dan melaporkan akun atau konten yang mencurigakan dengan mengakses fitur ‘Laporkan’.

Dengan menerapkan lima langkah sederhana ini, Anda bisa lebih aman dari potensi scam di media sosial. Tetap waspada dan bijaksana dalam menggunakan media sosial agar pengalaman online Anda tetap positif dan bebas dari ancaman scam.

Related Topics

ScamMedia Sosial

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya