Jakarta, FORTUNE – Perusahaan teknologi global, Apple, mengAkuisisi sebuah Startup Teknologi AI (Artificial Intelligence/AI) asal Kanada, DarwinAI. Langkah ini diyakini menjadi bagian dari upaya Apple mengejar ketinggalannya dari Meta, Google, maupun Microsoft, dalam menerapkan teknologi AI dalam lini bisnisnya.
CEO Apple, Tim Cook, mengatakan perusahaan yang dipimpinnya akan berinvestasi pada teknologi AI, dan diterapkan pada fitur Apple. “Kami menghabiskan banyak waktu dan sangat bersemangat membagikan rincian pekerjaan kami yang sedang berlangsung di bidang tersebut akhir tahun ini,” ujarnya seperti dikutip dari Techcrunch, Senin (18/3).
Diketahui, DarwinAI memiliki spesialisasi dalam teknologi berbasis visi untuk mengamati komponen selama produksi guna meningkatkan efisiensi. Selain itu, teknologi AI yang dikembangkan oleh DarwinAI memungkinkan sebuah model AI yang lebih kecil dan lebih cepat, sangat cocok untuk fitur yang mungkin ditanamkan pada iOS 18.
Kendati demikian, akuisisi ini belum diumumkan oleh kedua pihak secara resmi.
Indikasi
Techcrunch melaporkan bahwa DarwinAI telah mengumpulkan pendanaan dari berbagai sumber senilai lebih dari US$15 juta atau sekitar Rp235,10 miliar (kurs Rp15.673,17 per dolar AS).
Perusahaan-perusahaan yang ikut serta adalah Deep Tech Venture Fund dari BDC Capital, Honeywell Ventures, Obvious Ventures, dan Inovia Capital.
Namun, baik BDC Capital dan Obvious Ventures, dikabarkan sudah sudah keluar dari kerja sama dengan startup teknologi AI asal Kanada ini. Secara tak langsung, hal ini pun mencerminkan bahwa startup tersebut sudah diakuisisi oleh pihak lain, dan mungkin saja Apple.
Sementara itu, Apple terus mengungkapkan ketertarikannya dalam pengembangan teknologi AI generatif, bahkan tak segan untuk menghabiskan dana hingga miliaran dolar AS untuk mewujudkan minatnya pada teknologi AI.
Hal ini seperti gayung bersambut dengan kabar bahwa beberapa orang tim dari DarwinAI baru saja bergabung dengan tim teknologi AI generatif dari Apple, sejak Januari lalu.
Divisi khusus
Menurut laporan The Information, Apple memiliki sebuah divisi yang bertugas khusus mengembangkan proyek teknologi AI, disebut dengan ‘Foundation Models’. Meski tidak memperinci berapa besaran biaya yang digelontorkan, namun Apple melibatkan sekitar 16 orang yang berasal dari berbagai perusahaan lain.
Divisi tersebut, dipimpin oleh John Giannandrea, yang juga menjabat sebagai Head of AI di Apple. Sebelumnya, ia direkrut Apple pada 2018 dan bertanggung jawab membantu mengembangkan asisten virtual Apple, yang dikenal sebagai Siri.
Selain memiliki divisi pengembangan AI sendiri, Apple juga menambah beberapa anggota tim untuk mengembangkan proyek yang sama.
Unit ‘Kecerdasan Visual’ tengah mengembangkan model pembuatan gambar, sedangkan unit lainnya melakukan riset mengenai multi-model AI, agar sistem dapat mengenali dan menghasilkan gambar atau video yang disertai elemen teks.
Ragam model yang dikembangkan seolah menjadi indikasi bahwa teknologi AI yang dikembangkan Apple disiapkan untuk tujuan yang berbeda, seperti chatbot yang berguna untuk berinteraksi dengan pelanggan dengan menggunakan Apple Care.