Elon Musk Ditugat Investor Tesla Karena Alihkan Sumber Daya ke xAI

Musk dianggap alihkan pekerja dan dana dari Tesla untuk xAI.

Elon Musk Ditugat Investor Tesla Karena Alihkan Sumber Daya ke xAI
Ilustrasi Twitter dan Tesla. Shutterstock/Mundissima
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Para investor Tesla menggugat Elon Musk karena meluncurkan perusahaan yang berfokus pada teknologi AI (Artificial Intelligence), XAI.

Dalam gugatannya, para pemegang saham menuding Musk dan dewan direksi melanggar kewajiban fidusia mereka kepada Tesla dengan meluncurkan xAI, yang didirikan pada tahun 2023. “(Musk) mengalihkan pekerja berbakat yang langka dari Tesla ke xAI, dan mengumpulkan miliaran dolar untuk xAI sambil menggembar-gemborkan akses xAI ke data terkait AI Tesla,” isi gugatan itu seperti dikutip The Verge, Jumat (14/6).

Penggugat mengajukan gugatan mereka di Delaware, tempat perusahaan tersebut masih berbadan hukum, selang beberapa jam sebelum pemegang saham Tesla melakukan voting mengenai proposal penggabungan kembali perusahaan tersebut di Texas–setelah hakim pengadilan Delaware membatalkan paket gaji Musk yang sangat besar.

The Verge mengungkapkan, para penggugat itu di antaranya adalah Dana Pensiun Cleveland Bakers dan Teamsters serta dua pemegang saham individu, Daniel Hazen dan Michael Giampietro, yang mengatasnamakan Tesla sendiri.

Temuan para investor

The Verge menuliskan bahwa xAI mengumpulkan US$6 miliar atau sekitar Rp98,26 triliun (kurs Rp16.376,63 per dolar AS) dalam putaran pendanaan awalnya, untuk meluncurkan produk pertamanya ke pasar. xAI telah meluncurkan Grok–diklaim versi canggih dari ChatGPT milik OpenAI–yang tersedia melalui X tetapi hanya untuk pelanggan Premium.

Para penggugat menyoroti Musk yang memesan ribuan chip AI buatan Nvidia untuk Tesla, namun dialihkan ke perusahaan media sosial tersebut. Dalam sebuah unggahan di X, Musk mengatakan bahwa Tesla tidak memiliki kapasitas untuk menerima GPU Nvidia karena pabrik perusahaan di Austin, Texas, tidak lengkap. Dia juga memperkirakan Tesla akan menghabiskan US$3–4 miliar untuk chip AI dari Nvidia pada 2024.

Mereka juga mengutip postingan lain tentang Musk yang memerlukan saham lebih besar di Tesla, sampai 25 persen, agar merasa nyaman untuk mengembangkan Tesla menjadi pemimpin AI dan robotika. Sementara, menurut para penggugat, dewan Tesla tidak melakukan apa pun pada Musk. “Menjarah sumber daya dari Tesla dan mengalihkannya ke xAI; dan untuk menciptakan miliaran nilai terkait AI di perusahaan selain Tesla,” tulis gugatan mereka.

Selain itu, seorang investor institusional menggugat perusahaan xAI, dan mengklaim Musk memperoleh miliaran dolar dengan menjual saham Tesla, dengan menggunakan informasi orang dalam.

Related Topics

TeslaElon MuskXAI

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil