Jakarta, FORTUNE - Kementerian Kesehatan meluncurkan integrasi data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform Indonesia Health Services (IHS) bernama SATUSEHAT. Hadirnya layanan ini, pemerintah pun menjamin perlindungan data para pengguna.
”Platform ini telah diuji coba kepada 41 rumah sakit vertikal milik pemerintah pada tahap alpha testing dan sedang berlangsung uji coba fase beta yang melibatkan 31 institusi dari latar belakang yang berbeda-beda,” kata Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan, Setiaji, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Rabu (27/7).
Untuk menjamin keamanan dan kestabilan sistemnya, platform integrasi ini dibuat melalui proses yang panjang. Mulai dari perencanaan, jajak pendapat dari para ahli hingga uji coba fase alpha dan beta dengan peserta dari beragam latar belakang institusi, seperti rumah sakit, laboratorium, health-tech, farmasi, klinik mandiri, praktisi hingga akademisi.
Kemenkes memperharikan setiap proses pembangunan platform ini, mulai dari teknologi, regulasi, keamanan sistem dan privasi hingga hal-hal pendukung lainnya.
Demonstrasi penggunaan SATUSEHAT
Untuk membuktikan keamanan sekaligus menunjukkan gambaran proses pertukaran data pasien melalui integrasi SATUSEHAT dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang dimiliki rumah sakit maupun laboratorium, Kemenkes juga mendemonstrasikan penggunaan SATU SEHAT dalam acara peluncurannya, Selasa (26/7).
”Kita tunjukkan dengan platform ini, journey pasien menjadi jauh lebih cepat ketika berobat di rumah sakit maupun saat melakukan pengecekan kesehatan di laboratorium. Dengan teknologi, semua jadi lebih efisien dan transparan,” ujar Setiaji.
Data direkam dengan persetujuan pemiliknya
Mengenai keamanan data pengguna, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa melalui SATUSEHAT, pasien juga bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatannya secara lebih transparan karena ringkasan rekam medis di rumah sakit dicatat dan direkam secara digital dengan aman melalui persetujuan (consent) pemilik data.
”Hal ini sejalan dengan rencana Kemenkes RI dalam mentransformasikan PeduliLindungi menjadi aplikasi kesehatan masyarakat. Jadi manfaatnya akan semakin berkembang dari yang semula untuk penanganan pandemi bertransformasi menjadi lebih luas lagi,” kata Budi Gunadi.
Upaya digitalisasi kesehatan
SATUSEHAT merupakan salah satu upaya Kemenkes dalam mentransformasikan layanan kesehatan melalui digitalisasi. Ini merupakan sebuah platform konektivitas data, analisis, dan layanan untuk mendukung integrasi antaraplikasi dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Oleh sebab itu, kini pasien tidak perlu mengisi formulir baru saat berpindah fasyankes
“Secara resmi kita memperkenalkan SATUSEHAT sebagai nama Indonesia Health Services yang merupakan platform integrasi dan standardisasi layanan data kesehatan di Indonesia,” ujar Menteri Budi saat peluncuran SATU SEHAT, Selasa (26/7).
Sejumlah lembaga yang terintegrasi
Saat ini sudah ada sejumlah lembaga yang terintegrasi dengan SATUSEHAT. Dari 16 fasyankes yang sudah terintegrasi, 14 di antaranyaadalah peserta dari fase alpha testing, yakni 10 rumah sakit umum daerah (RSUD) di DKI Jakarta dan 4 RS vertikal milik Kemenkes. Adapun dua lainnya adalah lembaga terintegrasi, yaitu PT Jasamedika Saranatama (RSJP Paramarta) dan PT Kimia Farma Diagnostika.
”Harapannya hingga akhir tahun 2022 ini, terdapat 8.000 fasyankes yang terintegrasi dengan SATUSEHAT dan target seluruh fasyankes terintegrasi di tahun 2023 mendatang,” ucap Setiaji.