Masuk Dua Besar Dunia, Kapitalisasi Pasar Nvidia Capai US$3,01 Triliun

Pertumbuhannya didukung bisnis teknologi AI.

Masuk Dua Besar Dunia, Kapitalisasi Pasar Nvidia Capai US$3,01 Triliun
Logo Nvidia. (Jacek Abramowicz/Pixabay)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan teknologi global, Nvidia, meraih Kapitalisasi Pasar terbesar kedua di dunia dengan nilai US$3,01 triliun atau sekitar Rp49 kuadriliun (kurs Rp16.278,32 per dolar AS).

The Verge memberitakan hasil tersebut dicapai sejalan dengan posisi dominan Nvidia dalam persaingan teknologi AI (Artificial Intelligence), dengan produk H100 yang menjadi andalannya.

Akselerator AI Nvidia menguasai 70–95 persen pangsa pasar cip AI, dan berencana meluncurkan cip AI baru setiap tahun dimulai dengan GPU Blackwell B200.

Nvidia menjadi perusahaan bernilai US$1 triliun (Rp16,27 kuadriliun) pada Mei 2023, kemudian meroket melewati US$2 triliun (Rp32,55 kuadriliun) pada Februari 2024 dan menjadikannya lebih berharga dari Amazon dan Alphabet.

Namun, kini posisi Nvidia hanya tertinggal satu tingkat di bawah Microsoft, yang memiliki kapitalisasi pasar US$3,15 triliun (Rp51,26 kuadriliun), dan lebih tinggi satu peringkat dari Apple yang kapitalisasi pasarnya US$3 triliun (Rp48,81 kuadriliun).

Pada Mei 2024, Nvidia melaporkan keuntungan US$14 miliar (Rp227,81 triliun) dari semua cip yang dijualnya.

“Saham perusahaan pembuat cip tersebut saat ini berada pada harga lebih dari US$1.220 (Rp19,85 juta) per saham, dan berencana membagi sahamnya pada 7 Juni nanti,” demikian keterangan dari The Verge, dikutip Kamis (6/6).

Pandangan analis

Pergerakan kapitalisasi pasar Nvidia ini mendapatkan tanggapan dari CEO Longbow Asset Management, Jake Dollarhide, yang mengatakan bahwa teknologi AI mengangkat posisi perusahaan asal Taiwan itu secara signifikan.

“Mungkin sudah pasti bahwa Nvidia juga akan mengambil alih Microsoft. Banyak uang ritel yang menumpuk pada apa yang mereka lihat sebagai peningkatan yang nyata,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/6).

Sementara itu, Apple tertinggal karena dianggap terburu-buru memasukkan fitur AI ke dalam produk dan layanannya. Perusahaan ini sekarang sedang bergelut dengan lemahnya permintaan iPhone dan persaingan yang ketat di Tiongkok, yang kini menjadi pasar ponsel pintar terbesar di dunia.

Proyeksi analis terhadap pendapatan Nvidia pada masa mendatang telah melampaui kenaikan sahamnya yang luar biasa.

Nvidia diperdagangkan dengan pendapatan yang diharapkan mencapai 39 kali lipat, membuatnya lebih murah dibandingkan tahun lalu ketika Nvidia diperdagangkan dengan pendapatan yang diharapkan lebih dari 70 kali lipat.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN