Jakarta, FORTUNE – Era kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kian berkembang. Perusahaan-perusahaan teknologi global seperti Microsoft pun berlomba menghadirkan teknologi AI terbaiknya di berbagai platform yang dimiliki, salah satunya lewat peluncuran Copilot.
Melansir Microsoft, Copilot adalah asisten digital berbasis teknologi AI keluaran Microsoft yang dirancang untuk membantu pengguna dengan berbagai tugas dan aktivitas di berbagai perangkat, seperti Microsoft Bing atau Microsoft 365. Teknologi ini bisa membantu para pengguna untuk mengoptimalkan operasionalisasi dari berbagai aplikasi yang digunakan, seperti membuat draf konten sampai menyarankan berbagai cara untuk memperbaiki kendala teknis.
Microsoft mengatakan bahwa Copilot mulai diluncurkan dalam bentuk awal sebagai bagian dari update gratis Windows 11, mulai 26 September, di berbagai platform Microsoft, seperti Bing, Edge, serta Microsoft 365 Copilot. Berikut ini, Fortune Indonesia akan mengulasnya lebih lanjut.
Fungsi
Microsoft Copilot akan berfungsi sebagai sebuah aplikasi, atau muncul sendiri ketika Anda membutuhkan dengan mengklik kanan. Perusahaan global ini akan terus menambahkan kapabilitas dan koneksi ke Copilot pada aplikasi yang paling sering digunakan dari waktu ke waktu untuk memenuhi visi menyediakan sebuah pengalaman yang bermanfaat bagi segala aspek hidup para konsumen.
Copilot secara unik akan menggabungkan konteks dan kecerdasan web, data pekerjaan Anda, serta apa pun yang sedang Anda lakukan saat ini di PC untuk memberikan bantuan yang lebih baik–dengan mengedepankan privasi dan keamanan para konsumen.
Penerapan
Microsoft mengumumkan beberapa pengalaman baru yang menarik untuk membantu konsumen menjadi lebih produktif, memicu kreativitas, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari individu serta bisnis. Berikut ini adalah beberapa penerapan Copilot di platform Microsoft:
- Dengan lebih dari 150 fitur baru, update selanjutnya dari Windows 11 adalah salah satu update yang paling ambisius, menghadirkan kekuatan Copilot dan pengalaman baru bertenaga AI ke aplikasi seperti Paint, Photos, Clipchamp, dan lainnya, langsung ke PC Windows.
- Bing akan menambahkan dukungan untuk model DALL.E 3 terbaru dari OpenAI dan memberikan jawaban yang lebih terpersonalisasi berdasarkan riwayat pencarian para pengguna, pengalaman belanja baru yang didukung AI, dan pembaruan pada Bing Chat Enterprise, yang menjadikannya lebih mobile dan visual.
- Microsoft 365 Copilot akan tersedia secara umum untuk pelanggan enterprise pada 1 November 2023, bersama dengan Microsoft 365 Chat, asisten AI baru yang akan mentransformasi cara para konsumen bekerja sepenuhnya.
Kerja Sama dengan OpenAI
Dalam pengembangan infrastruktur teknologi AI Copilot, Microsoft bekerja sama dengan OpenAI, perusahaan pengembang ChatGPT.
ChatGPT adalah teknologi pemrosesan bahasa alami dari OpenAI yang menggunakan pembelajaran mesin, pembelajaran mendalam, pemahaman bahasa alami, dan generasi bahasa alami untuk menjawab pertanyaan atau merespons percakapan. Ini dirancang untuk meniru percakapan manusia dengan memahami pertanyaan atau komentar pengguna dan merespons dengan cara yang menarik dan percakapan.
Microsoft menyebutkan, ChatGPT menggunakan algoritma tingkat lanjut untuk mencoba dan memahami apa yang konsumen minta, lalu menyusun respons dengan memprediksi apa kata berikutnya saat menyusun balasannya. Hal ini dilatih pada sekumpulan konten publik dari titik waktu tertentu dan tidak mencari di web langsung untuk mendapatkan jawaban.
Keamanan
Meski bekerja sama dengan teknologi AI yang serupa ChatGPT, namun Microsoft memastikan bahwa konten dokumen maupun deskripsi yang pengguna tulis tidak digunakan untuk pembelajaran mesin. Demikian juga, ketika konsumen mengirim umpan balik atau melaporkan konten, Microsoft menggunakan input tersebut untuk melakukan penyempurnaan fitur; tanggapan tidak berdampak langsung pada model AI dasar yang didasarkan pada Copilot .
Untuk menjamin keamanan, Microsoft juga memastikan pengembangan teknologi AI yang bertanggung jawab. Hal ini menunjukkan bahwa AI yang dirancang, dikembangkan, dan disebarkan dengan cara yang memperhitungkan pertimbangan etis, hukum, dan sosial. Ini termasuk mempertimbangkan potensi konsekuensi yang tidak diinginkan, menjadi transparan tentang bagaimana keputusan dibuat, dan menghargai privasi.
Selain itu, teknologi AI yang bertanggung jawab juga memerlukan kepercayaan dan memastikan akuntabilitas, serta memastikan individu tidak didiskriminasi karena ras, jenis kelamin, atau karakteristik lain yang dilindungi.