Jakarta, FORTUNE – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan tiga strategi yang bisa dilakukan dalam penerapan Teknologi AI (Artificial Intelligence) yang beretika, khususnya bagi bisnis di sektor telekomunikasi (Telco).
Menurutnya, bisnis di sektor telekomunikasi akan terus bertumbuh dan menciptakan kesempatan untuk adaptasi dan inovasi. “Tidak (hanya) menjadi pengguna namun sebagai katalis inovasi dan pemanfaatan AI secara produktif,” ujarnya dalam acara konferensi Tech and Telco, Selasa (6/3).
Ia mengatakan, sektor telekomunikasi tidak luput dari dampak merebaknya teknologi AI. Pada bidang ini, penggunaan AI dapat ditemukan dalam tiga aspek, yaitu sebagai solution provider, system integrator, dan end user.
“Di tingkat regional ASEAN, pemanfaatan AI diperkirakan mencapai nilai pasar US$1 triliun, di mana US$366 miliar (sekitar Rp5,76 kuadriliun) dari jumlah tersebut diperkirakan berasal dari Indonesia,” katanya.
Dengan demikian, digitalisasi akan semakin bermanfaat dan bisa memberikan kontribusi pada peningkatan produktivitas masyarakat. Bahkan, pemanfaatan ini bisa berpengaruh pada nilai total pasar teknologi di dunia.
Meski begitu, beberapa hal perlu diperhatikan, sebagai bagian dari penerapan teknologi AI, di bisnis telekomunikasi.
1. Investasi manajemen perubahan
Budi mengatakan bahwa strategi pertama yang perlu diperhatikan bisnis telekomunikasi dalam menerapkan teknologi AI adalah investasi dalam strategi change management. “Agar integrasi AI dapat berjalan efektif,” katanya.
Hal ini, menurutnya, bisa diterapkan melalui potensi kebutuhan perusahaan dalam menggunakan kebutuhan teknologi AI sampai dengan analisis dampak adopsi teknologi ini. Hasil tersebut, bisa diterapkan dalam tata kelola perusahaan dan langkah-langkah selanjutnya yang diperlukan di masa depan.
“Peluang serta tantangan yang terjadi diharapkan menghadirkan upaya tata kelola AI yang terus ditingkatkan sampai ke tingkat global,” kata Budi.
2. Peningkatan kapasitas SDM
Strategi kedua, kata Budi, adalah menghadirkan talenta digital yang ada mumpuni untuk mengoperasikan berbagai sistem yang terhubung dengan teknologi AI.
“Kalau ini dapat dilakukan dengan membangun budaya inovasi, pemanfaatan AI dapat berdampak pada pengembangan sektor telekomunikasi,” ujarnya.
Kehadiran sistem digital yang adaptif dinilai berperan penting dalam pemanfaatan teknologi AI di sektor telekomunikasi. Namun, sumber dari segala inovasi dan pertumbuhan yang terjadi, tetaplah pada sumber daya manusia (SDM), yang kapasitasnya harus terus ditingkatkan.
3. Penguatan kolaborasi
Budi mengungkapkan bahwa pelaku industri perlu mengutamakan kolaborasi dan pemanfaatan berbasis AI melalui penguatan kolaborasi dengan mitra asing. Hal ini salah satunya adalah pengembangan large language model (LLM) agar perusahaan bisa memaksimalkan potensi teknologi AI.