Riset AWS : UMKM yang Manfaatkan AI Bisa Hasilkan Rp79,6 T per Tahun

Proyeksi ini diperkirakan bisa tercapai pada 2030.

Riset AWS : UMKM yang Manfaatkan AI Bisa Hasilkan Rp79,6 T per Tahun
Dok. Amazon Web Services (AWS)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Amazon Web Services (AWS) merilis laporan terbaru yang menyebutkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menghasilkan pendapatan Rp79,6 triliun setiap tahun pada 2030, bila memanfaatkan cloud dan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Menurut laporan berjudul ‘Realising a Cloud-enabled Economy: How Cloud Drives Economic and Societal Impact Through Micro, Small, And Medium-Sized Businesses’, AWS bersama Accenture mendapati bahwa dengan pindah ke cloud, UMKM dapat menciptakan manfaat yang konkret bagi perekonomian maupun masyarakat luas, seperti konsultasi kesehatan, meningkatkan akses terhadap pendidikan, meningkatkan teknik agrikultur presisi, dan sektor-sektor lainnya.

Managing Director, Mid-Market Enterprise and SMB, ASEAN, AWS, Gunish Chawla, mengatakan bahwa penerapan cloud bagi UMKM di tingkat lanjut–berkenaan dengan teknologi AI sampai machine learning–menjadi fokus dari AWS.

“Bekerja sama dengan pemerintah, pendidik, dan industri untuk membantu UMKM lokal di Indonesia agar dapat bertumbuh, beroperasi secara efisien, serta menciptakan dampak positif bagi komunitas-komunitas di sekitarnya,” ujarnya, Rabu (27/9).

Selain pendapatan, penerapan cloud dan AI bisa memberi dampak lain berupa 17,6 juta lapangan pekerjaan baru di bidang pelayanan kesehatan, pendidikan, dan agrikultur, atau setara dengan 12 persen dari total lapangan pekerjaan di Indonesia.

Proyeksi di beberapa sektor

Ilustrasi Cloud/Dok Shutterstock

Laporan ini memperkirakan UMKM yang memanfaatkan cloud mampu menghasilkan hingga Rp6 triliun setiap tahunnya melalui peningkatan produktivitas di sektor pelayanan kesehatan, serta mendukung terselenggaranya 7 juta konsultasi kesehatan jarak jauh (telehealth) di Indonesia pada 2030.

Sementara, di sektor pendidikan, laporan ini mengestimasikan UMKM ini dapat menghasilkan hingga Rp15 triliun setiap tahunnya lewat peningkatan produktivitas sektor pendidikan serta menyediakan solusi e-learning bagi 21 juta pelajar di Indonesia pada 2030. Prediksi ini merupakan peningkatan sebesar 75 persen dibandingkan apa yang dihasilkan saat ini.

Pada sektor agrikultur, UMKM yang menggunakan cloud bisa menghasilkan hingga Rp59,1 triliun setiap tahunnya, lewat peningkatan produktivitas di sektor agrikultur. Sebanyak satu dari sembilan pertanian, peternakan, maupun perikanan, diperkirakan akan menggunakan solusi-solusi agrikultur presisi yang turut meningkatkan produktivitas pada 2030.

Menanggapi hal ini, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan swasta diperlukan terutama dalam pengembangan UMKM selaras dengan tren teknologi terbaru, seperti cloud dan kecerdasan buatan.

“Untuk menyediakan semakin banyak peluang bagi pelaku usaha Indonesia untuk bertumbuh, meningkatkan skala bisnisnya, serta memperluas pasarnya,” ujarnya.

Penerapan cloud baru mencapai 29%

Ilustrasi AI Generatof/Dok. Google

Riset ini juga menemukan, adopsi cloud secara sederhana oleh pelaku usaha Indonesia, antara lain layanan email berbasis web atau penyimpanan berbasis cloud, masih sekitar 29 persen.

Dibandingkan negara Organisation for Economic Cooperation and Development's (OECD) lain yang tergolong negara maju, Indonesia masih jauh lebih rendah. Padahal, indikatornya hanya adopsi teknologi cloud di tingkat menengah, seperti tools untuk customer relationship management (CRM) maupun enterprise resource planning (ERP), atau penerapan cloud tingkat lanjut seperti AI generative dan machine learning.

Managing Director of Economic Insights, Accenture Strategy and Consulting, Aaron Hill, mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi ini akan melahirkan lebih banyak inovasi, mendorong produktivitas ekonomi, serta membawa perubahan yang bermakna bagi masyarakat.

“Namun faktanya adalah UMKM masih memiliki peluang besar untuk meningkatkan adopsi cloud-nya dalam rangka menjawab beberapa tantangan terbesar di masyarakat,” katanya.

Untuk membantu para pelaku UMKM mempercepat adopsi cloud-nya masing-masing, laporan ini pun menggarisbawahi lima rekomendasi perlu diperhatikan, yakni:

  1. Mengindentifikasi bagaimana cloud dapat menyederhanakan tujuan-tujuan strategis
  2. Mengevaluasi dukungan industri dan pemerintah
  3. Memberikan edukasi serta program peningkatan kecakapan cloud bagi para karyawannya
  4. Mengkaji kembali kebijakan data serta keamanan
  5. Menciptakan strategi migrasi cloud secara menyeluruh.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024