Samsung Awali Inovasi 6G Lewat Teknologi AI dan Jaringan Nirkabel

Samsung mulai dari pembentukan AI-RAN Alliance.

Samsung Awali Inovasi 6G Lewat Teknologi AI dan Jaringan Nirkabel
Ilustrasi chip Samsung. Shutterstock/Ascannio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung, menargetkan menjadi pelopor di pengembangan inovasi jaringan seluler generasi ke-6 (6G) melalui penggabungan Teknologi AI (Artificial intelligence) dengan jaringan nirkabel.

Senior Vice President at Samsung Research America, Charlie Zhang, mengatakan perusahaan siap kembangkan ekosistem 6G yang terkait solusi teknologi AI dan komunikasi nirkabel, seperti semikonduktor, teknologi perangkat keras dan perangkat lunak AI, sistem dan terminal komunikasi nirkabel.

“Layanan yang muncul di era 6G akan merevolusi cara orang berinteraksi dengan teknologi, dan AI akan menjadi bagian integral dari tren ini,” ujarnya seperti dikutip dari Samsung Newsroom, Kamis (29/2).

Samsung Research, kata Zhang, meyakini bahwa teknologi AI sangat berkaitan dengan fungsionalitas sistem 6G, dengan peningkatan signifikan pada kapasitas dan jangkauan jaringan masa depan, yang otomatis sepenuhnya dan sangat hemat energi.

Keberhasilan peluncuran sistem ini akan mengkomersialisasi sistem komunikasi generasi berikutnya di masa depan.

AI-RAN Alliance

Ilustrasi AI Generatof/Dok. Google

Untuk mencapai visi besar Jaringan 6G yang inovatif, Zhang mengungkapkan bahwa Samsung Electronics berpartisipasi dalam AI-RAN (Artificial Intelligence and Radio Access Networks) Alliance, sebagai salah satu anggota dari para pendirinya.

Aliansi ini bertujuan untuk merevitalisasi konvergensi AI dan komunikasi nirkabel serta inovasi teknologi terdepan melalui kerja sama dengan perusahaan terkait.

Zhang menyebut peran  Samsung dalam organisasi ini bisa berdampak positif bagi promosi inovasi 6G. “Aliansi AI-RAN akan mendorong kolaborasi, mendorong inovasi, dan mengantarkan era baru transformasi seputar jaringan AI dan 6G,” katanya.

Aliansi AI-RAN, akan menggabungkan AI dan teknologi komunikasi nirkabel untuk diterapkan di berbagai bidang, menciptakan ekosistem, dan pada akhirnya memperluas peluang bagi bisnis baru.

Pencapaian

Ilustrasi : tower sinyal telekomunikasi. (Dok. Shutterstock)

Untuk mencapai tujuan ini, maka dalam Aliansi AI-RAN, terbentuk tiga kelompok kerja yang melaksanakan penelitian teknis, yakni AI for RAN yang berfokus pada teknologi yang memanfaatkan AI/ML2 untuk meningkatkan spektrum, biaya, dan efisiensi energi RAN; AI and RAN berperan pada teknologi konvergensi jaringan AI dan radio untuk pengelolaan sumber daya yang efisien dan memaksimalkan pemanfaatan infrastruktur; sementara AI on RAN mengutamakan penemuan aplikasi dan layanan AI baru di jaringan nirkabel.

Sebanyak sebelas organisasi–termasuk Samsung–berpartisipasi sebagai pendiri. Mereka antara lain, Arm, Ericsson, Microsoft, Nokia, NVIDIA, SoftBank dan Northeastern University.

“Aliansi baru ini akan berkolaborasi dalam pengembangan teknologi baru yang inovatif, serta penerapan teknologi tersebut pada produk komersial sebagai persiapan menghadapi era 6G mendatang,” ujar Zhang.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya