Telkom Ungkap Syarat Jadi Mitra Dalam Pengembangan Data Center

Masalah keamanan siber tetap jadi concern pemerintah.

Telkom Ungkap Syarat Jadi Mitra Dalam Pengembangan Data Center
Shutterstock/ senengmotret
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, menyampaikan sejumlah syarat bagi mitra bisnis untuk kerja sama pengembangan Data Center nasional.

Direktur Strategis Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya, mengatakan bahwa perkembangan bisnis data center saat ini kian masif, baik di Indonesia maupun dunia. “Partner tentu saja menjadi sangat penting bagi kita untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis kita di data center,” ujarnya dalam Public Expose Telkom, di Bursa Efek Indonesia, Kamis (30/11).

Menurutnya, ada tiga kriteria atau persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh para mitra Telkom untuk bisnis data center. Pertama, dapat mengisi kompetensi Telkom, sehingga produk data center yang dikembangkan Telkom bisa bersaing dengan para pemain global.

Syarat kedua adalah kemampuan para mitra untuk bisa membawa konsumen. Kriteria ini bertujuan untuk memperluas jaringan Telkom untuk kemudian dibawa ke tingkat global. Syarat ketiga adalah komitmen para mitra untuk bisa membawa keuntungan bersama di dalam kerja sama yang terbangun.

Untuk diketahui, melalui anak usaha Telkom Data Ekosistem, saat ini Telkom tengah mengelola operasionalisasi Hyperscale Data Center Cikarang, serta membangun Hyperscale Data Center Batam.

Fasilitas data center yang saat ini dikelola Telkom mencapai 32 unit. Hal ini menjadi peluang untuk memperkuat perseroan sebagai pemain utama di bisnis data center nasional maupun Asia Tenggara.

3 elemen kunci

Muhammad Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom Indonesia

Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia, Fajrin Rasyid, mengatakan bahwa terdapat tiga elemen kunci yang harus diperhatikan dalam transformasi digital di Indonesia, yakni teknologi, masyarakat, dan proses."Teknologi bisa datang dan pergi, tapi people dan proses itu justru jadi tantangan,” katanya dalam sebuah seminar, Kamis (30/11).

Saat ini, kata Fajrin, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai lebih dari 200 juta, sementara ekonomi Indonesia dalam lima tahun terakhir (2021-2025) juga diperkirakan bertumbuh dua kali lipat. “Peningkatan sangat signifikan dibuat oleh salah satunya oleh transformasi digital. Jadi, ini adalah wajib bagi semua orang, termasuk kita sendiri,” katanya.

Keamanan siber

Ilustrasi keamanan siber. Shutterstock/Gorodenkoff

Namun, pertumbuhan ini tak lepas dari berbagai tantangan, seperti keamanan siber. “Jadi, (tentang) bagaimanan kita mengelola data yang kita miliki, data pelanggan, data vendor, data keuangan, dan lain sebagainya, untuk dimanfaatkan, namun tetap bisa terjaga agar data tersebut aman,” ujar Fajrin.

Pemerintah menurutnya cukup serius mengantisipasi persoalan di sektor teknologi, salah satunya dengan menyediakan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang ditargetkan berlaku Oktober 2024. “(Teknologi, masyarakat, dan proses) jadi sesuatu yang harus dikelola secara risiko dan governance,” katanya.

Related Topics

TelkomData Center

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024