Jakarta, FORTUNE 一 Enam perusahaan dalam portofolio East Ventures berhasil masuk dalam daftar Forbes Asia 100 to Watch in 2024. Perusahaan modal ventura yang telah mendukung lebih dari 300 perusahaan teknologi di Asia Tenggara itu menyatakan pengakuan tersebut menjadi bukti dari inovasi, dedikasi, dan kerja keras yang ditunjukkan oleh tim.
"Kami selalu percaya untuk memberdayakan para founder yang visioner dan berusaha untuk memberikan dampak yang berarti di industri masing-masing, dan pengakuan ini menggarisbawahi kontribusi mereka yang signifikan," demikian komentar dari Melisa Irene, Partner East Ventures, dikutip dari siaran pers (29/8).
Daftar Forbes Asia 100 to Watch edisi keempat ini menampilkan perusahaan-perusahaan kecil dan perusahaan Startup di Asia Pasifik yang menarik perhatian para investor.
Sejauh ini secara kolektif, perusahaan-perusahaan ini telah menarik lebih dari US$2 miliar total investasi, dengan 83 di antaranya menggalang dana sejak awal 2023.
Beberapa perusahaan yang disorot menceritakan kisah pertumbuhan yang stabil. Perusahaan-perusahaan lainnya dengan cepat menarik perhatian dan mulai menguasai beberapa industri paling berkembang di dunia, seperti bioteknologi.
Gabungan dari 100 perusahaan yang beragam ini memiliki satu ciri sama: semangat inovatif yang kuat. Mereka memiliki produk dan layanan seperti, di antaranya, sistem navigasi AI untuk eksplorasi ruang angkasa, terapi sel mutakhir, hingga teknologi diagnostik perawatan kesehatan.
Ada pula perusahaan teknologi finansial atau fintech yang memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum memiliki rekening bank dan untuk pengusaha ritel yang menggunakan saluran digital untuk menjangkau konsumen generasi baru.
Perusahaan-perusahaan dari 16 negara dan wilayah terwakili dalam daftar tahun ini, yang beroperasi pada total 10 industri, seperti teknologi perusahaan dan robotika, keuangan, serta manufaktur dan energi. India, yang merupakan salah satu pusat perusahaan rintisan, memiliki kehadiran terbesar tahun ini dengan 20 perusahaan, diikuti oleh Singapura (15), Tiongkok daratan (10), Jepang (9), dan Indonesia (8).
Enam startup East Ventures yang masuk dalam Forbes Asia 100 to Watch 2024:
ESQA Cosmetics
Dua orang teman masa kecil Cindy Angelina dan Kezia Trihatmanto mendirikan ESQA, yang merupakan merek kosmetik vegan pertama di Indonesia.
ESQA menawarkan berbagai macam produk kecantikan dan perawatan kulit yang dijual secara daring, serta melalui toko ritel seperti Sephora, Sociolla, dan Watsons.
Perusahaan rintisan kecantikan ini telah berekspansi ke Vietnam dan Singapura dan mengincar pasar Asia Tenggara lainnya.
Perusahaan ini berhasil menggalang dana seri A senilai US$6 juta pada 2022 dengan partisipasi East Ventures.
ESQA mengatakan bahwa perusahaan ini telah menghasilkan keuntungan setelah hanya dua tahun beroperasi.
Gravel
Gravel merupakan perusahaan yang bermarkas besar di Jakarta dan menawarkan layanan untuk memudahkan masyarakat dalam mencari pekerja konstruksi baik secara harian maupun per proyek.
Perusahaan ini juga menawarkan layanan pemeliharaan dan menjual bahan bangunan.
Saat ini Gravel telah membantu 6.000 proyek di 20 provinsi di Indonesia dan memiliki sekitar 1,7 juta pekerja konstruksi yang terdaftar pada platformnya.
Perusahaan ini telah mengumpulkan total pendanaan sebesar US$14 juta dari investor, termasuk salah satunya East Ventures.
East Ventures telah berinvestasi di Gravel sejak Desember 2023.
Lista
Lista menawarkan sebuah aplikasi yang membantu individu dan usaha kecil di Filipina untuk mengelola keuangannya.
Alat analisisnya melacak kebiasaan pengeluaran dan arus kas, lalu pengguna akan diberi tahu mengenai tagihan yang akan datang.
Lista telah mengumpulkan lebih dari US$5 juta dalam pendanaan dan saat ini aplikasinya telah diunduh lebih dari 2,5 juta kali.
Lista mendapatkan 75 persen pendapatannya dari penjualan skor kredit kepada konsumen dan sisanya berasal dari biaya rujukan dari lembaga keuangan.
East Ventures telah berinvestasi di Lista sejak November 2021.
McEasy
McEasy membantu perusahaan memantau armada transportasinya dengan perangkat lunak dan alat bantu lainnya seperti kamera, GPS, dan sensor.
Di antara pelanggannya adalah perusahaan minyak dan gas milik negara, Pertamina, dan perusahaan logistik yang berbasis di Jakarta, JNE.
Pada Juni, McEasy memperoleh pendanaan seri A+ dengan partisipasi dari East Ventures, menyusul pendanaan seri A sebelumnya sebesar US$6,5 juta yang dipimpin oleh East Ventures pada 2022, sehingga total pendanaan seri A menjadi US$11 juta.
East Ventures telah berinvestasi di McEasy sejak September 2021.
Mesh Bio
Mesh Bio menciptakan teknologi replika digital (digital twin technology)—atau “kembaran”—dari tubuh pasien untuk mendapatkan pengetahuan mengenai potensi respons terhadap berbagai perawatan dan terapi untuk penyakit kronis.
Mesh Bio bekerja sama dengan rumah sakit di Singapura untuk memprediksi risiko pasien yang mengalami kerusakan ginjal akibat diabetes tipe 2.
Pada Januari, perusahaan mengumpulkan US$3,5 juta dalam pendanaan seri A dari investor yang dipimpin oleh East Ventures.
East Ventures telah berinvestasi di Mesh Bio sejak Oktober 2023.
SaladStop! Group
SaladStop! Group menawarkan berbagai produk makanan sehat: SaladStop!, merek grain bowl Heybo, lini makanan sushi yang dapat dibawa pulang, Wooshi, dan layanan katering FreshKitchen.
Didirikan pada 2009 oleh suami-istri Daniel dan Adrien Desbaillets, perusahaan ini juga dipimpin oleh putri Daniel, Katherine, dan menantunya, Frantz Braha.
Perusahaan ini beroperasi di Singapura, Hong Kong, Indonesia, Vietnam, Korea Selatan, dan Filipina, dengan lebih dari 800 karyawan dan 75 gerai.
Pada 2021, SaladStop berhasil mengumpulkan S$12 juta (US$9 juta) dalam putaran investasi seri B yang diikuti oleh East Ventures.