Ransomware adalah Ancaman Bagi Keamanan Privasi Pengguna, Waspada!

Baru-baru ini terjadi kasusnya

Ransomware adalah Ancaman Bagi Keamanan Privasi Pengguna, Waspada!
ilustrasi ransomware (unsplash/rahul mishra)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Di balik kemudahan yang ditawarkan teknologi, terdapat ancaman Kejahatan Siber yang menghantui penggunanya. Bahaya virus atau malware menjadi hal yang patut diwaspadai.

Pasalnya, sejumlah data pribadi bisa terancam akibat serangan peretas yang merugikan. Salah satunya serangan Ransomware.

Ransomware adalah sejenis malware yang bisa membahayakan privasi penggunanya. Baru-baru ini, kasus ransomware menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDSN) yang membahayakan keamanan data nasional. 

Lantas, apa itu ransomware dan dampaknya? Berikut ulasan mengenai ransomware yang wajib untuk Anda ketahui.

Apa itu ransomware?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ransomware adalah salah satu virus atau malware yang membahayakan. Virus tersebut akan dimanfaatkan untuk mengenkripsi data pengguna pada suatu perangkat atau jaringan oleh peretas.

Sederhananya, ransomware merupakan aksi pencurian data yang digunakan untuk meraup keuntungan dari korbannya. Biasanya, pelaku akan meminta sejumlah uang bagi korban yang ingin mengakses datanya kembali.

Hal tersebut tentunya sangat merugikan privasi pengguna yang dapat mempengaruhi individu atau organisasi tertentu.

Mekanisme ransomware

Serangan ransomware termasuk kejahatan siber yang cukup kompleks. Pelaku akan mencoba untuk masuk ke dalam sistem lewat virus yang dikirimkan dalam beberapa cara.

Mulai dari link phising, menyerang software yang belum diperbaharui, remote desktop protocol (RDP), dan penyalahgunaan kredensial. 

Setelah virus berhasil masuk dan tertanam sempurna, peretas akan memetakan jaringan data yang akan dienkripsi. Umumnya, pelaku sudah menargetkan data apa saja yang akan diambil sehingga mempercepat pencurian data tersebut.

Agar tidak dapat dibaca oleh perangkat, pelaku akan mengubah kunci enkripsi data, sehingga menghalangi pemilik untuk mengakses data di dalamnya.

Jika ingin mendapatkan akses, korban harus memberikan tebusan berupa uang atau lainnya untuk mendapatkan kembali data-datanya.

Macam-macam ransomware

Dalam kasusnya, ransomware dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Terdapat beberapa jenis ransomware yang paling sering digunakan peretas untuk melakukan aksinya. Berikut beberapa macam ransomware yang wajib Anda waspadai.

1. Lockers

Jenis ransomware ini paling banyak digunakan oleh para pelaku untuk memeras uang dari korban. Sesuai namanya, pelaku akan mengunci layar perangkat pengguna sehingga korban tidak bisa mengaksesnya.

Untuk bisa membukanya, korban harus memberikan tebusan berupa uang yang ditampilkan berupa pop up atau text file.

2. Extortionware

Extortionware atau lebih dikenal dengan sebutan leakware merupakan bentuk pencurian data dengan ancaman akan membocorkan data penting korbannya.

Serangan ini biasanya menargetkan perusahaan atau organisasi tertentu yang menyimpan banyak data penggunanya.

Pelaku bisa membocorkan data tersebut ke situs ilegal apabila korban tidak segera memberikan tebusan yang diperintahkan.

3. Doxware

Jenis ransomware satu ini bisa dikatakan paling berbahaya. Pasalnya, pelaku tidak hanya memblokir akses saja, tetapi bisa menghapus data penggunanya.

Jika tebusan tidak diberikan, pelaku juga kerap mengancam akan mempublikasikan informasi sensitif korbannya.

Dampak ransomware

Dari jenis dan mekanismenya, ransomware adalah kejahatan siber yang sangat membahayakan keamanan data dan privasi pengguna. Hal tersebut tentunya menyebabkan sejumlah dampak yang merugikan.

Adapun dampak serangan ransomware yang bisa dialami oleh korbannya, yaitu sebagai berikut.

1. Kebocoran data

Dampak utama ransomware adalah kebocoran data penting dalam perangkat atau database. Kebocoran data tersebut tentunya akan berakibat pada penyalahgunaan informasi oleh pelaku, seperti transaksi ilegal, pengajuan pinjaman online, dan lain sebagainya.

Hilangnya data juga bisa terjadi karena enkripsi data yang dilakukan peretas sulit untuk dipulihkan. Tidak ada back-up data bisa mempersulit pengembalian data seperti sedia kala.

2. Aktivitas operasional terhambat

Kejahatan siber ini juga dapat mengakibatkan aktivitas operasional terhambat, baik individu atau organisasi. Data atau file penting yang tidak bisa diakses tentu akan menghambat pekerjaan untuk jangka waktu yang cukup lama.

3. Kerugian finansial

Ancaman tebusan yang harus dibayarkan kepada pelaku tentunya menyebabkan kerugian finansial yang tidak sedikit. Pasalnya, uang yang dijadikan tebusan bisa menyentuh angka ratusan hingga miliaran. 

4. Menurunnya reputasi

Pada organisasi atau bisnis, serangan ransomware ini tentunya akan merusak citra dan reputasi mengenai keamanan data penggunanya. Akhirnya, pelanggan atau konsumen bisa tidak tertarik untuk menggunakan produk atau jasa akibat serangan tersebut.

5. Kerusakan perangkat

Perangkat yang sudah terkena virus tentu akan merusak sistem dan jaringan secara keseluruhan. Dengan begitu, perangkat kemungkinan besar tidak bisa bekerja secara optimal bahkan tidak bisa digunakan kembali.

Cara menghindari bahaya ransomware

Bahaya ransomware tidak boleh disepelekan begitu saja. Sebagai upaya pencegahan, Anda bisa melakukan beberapa cara. Berikut beberapa cara menghindari bahaya ransomware yang bisa Anda lakukan.

1. Memperbaharui sistem

Langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah peretasan data adalah memperbarui sistem secara berkala. Karena ransomware bisa menyerang software yang belum diperbaharui, Anda bisa meningkatkan sistem keamanan lewat tindakan pembaharuan perangkat.

2. Menggunakan jaringan internet yang aman

Agar terhindari dari ancaman kejahatan siber, Anda bisa menggunakan jaringan yang lebih aman. Jaringan internet umum biasanya menjadi sasaran peretas untuk menanamkan virus/

3. Mengunduh program antimalware

Dalam rangka meningkatkan keamanan, Anda bisa memanfaatkan program antimalware yang terpercaya. Dengan begitu, ancaman ransomware bisa diminimalisir terjadi.

4. Melakukan back-up

Pencegahan yang paling penting untuk dilakukan adalah melakukan back-up atau pencadangan data secara rutin. Dengan begitu, Anda bisa meminimalisir kehilangan data dengan menyalin data pada penyimpanan.

Serangan ransomware adalah ancamanan yang wajib dikenali dan dipahami agar terhindar dari kejahatan siber yang merugikan. Masyarakat diharapkan untuk lebih waspada dan berhati-hati menyikapi bahaya virus dan malware.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil