Jakarta, FORTUNE - Penerapan teknologi digital sudah semakin merata di berbagai provinsi di Indonesia. Implementasinya merambah banyak sektor mulai dari pendidikan, perdagangan, kesehatan, pertanian, pemerintahan, perbankan, dan sebagainya
Laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2022 memetakan sejauh mana perjalanan 34 provinsi di Indonesia untuk menjadi provinsi yang kompetitif secara digital.
Operating Partner di East Ventures, David Fernando Audy mengatakan, Indonesia diberkahi dengan populasi yang sangat besar dan sedang pada masa puncaknya, tetapi terdapat jurang yang dalam antarwilayah.
“Jika kondisi ini dibiarkan, berpotensi membuat kita gagal mencapai era emas digital Indonesia,” katanya, dikutip Rabu (14/12).
Bengkulu dan Papua melaju
Penemuan mengejutkan dari laporan terbaru itu di antaranya adalah Bengkulu dan Papua Barat mengalami kemajuan pesat digital dalam setahun terakhir berkat investasi di dua bidang utama, yakni infrastruktur digital dan sumber daya manusia.
Bengkulu dan Papua Barat adalah dua provinsi dengan peningkatan daya saing digital yang melampaui provinsi-provinsi utama, seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat.
“Perlu ada pemahaman yang lebih dalam tentang posisi masing-masing daerah dalam perjalanannya, sehingga pemerintah dapat menyusun strategi yang tepat untuk setiap daerah.”
Berikut adalah 10 provinsi paling menonjol pada tahun 2022, yang diukur dengan peningkatan indeks daya saing digital (DCI) tertinggi.
10 provinsi dengan DCI tertinggi
Sepuluh provinsi paling maju pada tahun 2022, diukur dengan peningkatan indeks daya saing digital (DCI) tertinggi
1. Bengkulu
Tahun ini, Bengkulu adalah provinsi dengan peningkatan DCI tertinggi. Selain menjadi provinsi yang paling berkembang, Bengkulu melonjak tujuh peringkat dari peringkat 19 ke peringkat 12.
Pekerjaan terkait TIK di Bengkulu mengalami peningkatan. Penggunaan TIK juga meningkat karena Pemprov Bengkulu telah membangun infrastruktur TIK yang mempercepat perluasan konektivitas jaringan internet di desa-desa.
UMKM Bengkulu juga berperan besar dalam pencapaian provinsi tersebut. Dengan kerja sama antara pemerintah dan perusahaan swasta untuk mengadakan inisiatif pelatihan digital, UMKM Bengkulu telah menunjukkan prospek pertumbuhan yang kuat yang meningkatkan skor DCI mereka secara keseluruhan.
2. Papua Barat
Papua Barat adalah provinsi dengan kemajuan kedua terbesar berdasarkan skor DCI, naik sebelas peringkat dari posisi 30 ke posisi 19. Peningkatan infrastruktur digital adalah kunci kinerja luar biasa Papua Barat.
Papua Barat telah mengembangkan infrastruktur digitalnya secara signifikan, dengan fokus pada jaringan backbone Palapa Ring Timur, tower BTS 4G, dan akses internet yang menjangkau sampai ke pelosok.
Koneksi yang stabil menjadi landasan bagi Papua Barat untuk menjadi lebih kompetitif secara digital. Kementerian Komunikasi (Kominfo) memiliki program literasi digital untuk UMKM, dan digitalisasi juga didorong di sekolah.
3. Sumatra Barat
Tahun ini, Sumatra Barat (Sumbar) menduduki peringkat ketiga provinsi paling maju. Peningkatan Penggunaan TIK dan kesempatan kerja telah mendorong provinsi ini naik ke urutan kesembilan, naik tiga tingkat dari tahun 2021.
Pengangguran telah menurun sebanyak 10.660 orang, yang menunjukkan bahwa ekonomi lokal memulih dengan baik. Pembangunan infrastruktur digital di berbagai daerah blank spot di Sumatera Barat telah mendorong penggunaan TIK yang lebih lagi di sekolah, di tempat kerja, dan di rumah
4. Sulawesi Barat
Sulawesi Barat merupakan provinsi dengan kenaikan indeks DCI tertinggi keempat. Meskipun berada di peringkat ke-33, peningkatan besar di Sulawesi Barat merupakan bukti pertumbuhan keseluruhan provinsi di Indonesia dalam daya saing digital.
Siswa Sulawesi Barat telah tumbuh dalam jumlah dan kemampuan digital, dan penduduknya secara keseluruhan telah tumbuh lebih melek digital. Lebih banyak bisnis di berbagai sektor di Sulawesi Barat mengadopsi alat dan teknologi digital.
5. Kalimantan Timur
Kalimantan Timur merupakan provinsi dengan kenaikan indeks DCI tertinggi kelima. Provinsi ini naik dari posisi 10 ke posisi 7, terutama karena penciptaan startup baru telah membuka lapangan kerja dan permintaan akan talenta digital.
6. Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara menduduki peringkat enam untuk peningkatan indeks DCI tertinggi. Provinsi ini memiliki salah satu tingkat partisipasi pendidikan tinggi tertinggi yang menandakan kesiapan menghadapi era industri 4.0 di tahun-tahun berikutnya.
7. Lampung
Indeks daya saing digital Lampung meningkat sebesar 4,16 dan meningkat dari peringkat 26 menjadi peringkat 20 pada tahun 2022. Penduduk Lampung memiliki kapabilitas digital yang tinggi dan selama tahun terakhir lapangan kerja bagi mereka telah meningkat. Terakhir, konektivitas logistik yang optimal telah berkontribusi pada ekonomi lokal.
8. Sumatera Utara
Skor DCI Provinsi Sumatera Utara meningkat 4 poin, namun tidak mengalami perubahan peringkat. Masyarakat Sumut meningkat pesat dalam literasi digital, bersama dengan akses ke pariwisata dan infrastruktur seperti jalan tol Sumatera.
9. Sulawesi Utara
Sulawesi Utara mengalami perbaikan indeks DCI sebesar 3,91 poin. Pencapaian Sulut dihasilkan dari lebih banyaknya mahasiswa yang memiliki kemampuan digital, tenaga kerja di sektor terkait digitalisasi, dan kontribusi PDRB dari sektor informasi dan komunikasi.
10. Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan menempati urutan ke-10 untuk peningkatan indeks DCI tertinggi dengan 3,86 poin. Provinsi Kalsel mengalami peningkatan dalam penggunaan TIK, pengeluaran TIK, dan literasi digital, yang merupakan alat dan prasyarat untuk transformasi digital lebih lanjut.