CTO Open AI: AI Dapat Menghilangkan Pekerjaan Kreatif

Banyak pekerja lepas sudah mulai merasakan dampak dari AI.

CTO Open AI: AI Dapat Menghilangkan Pekerjaan Kreatif
CEO OpenAI, Sam Altman. (Fortuneidn/Bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kemunculan kecerdasan buatan telah memicu kekhawatiran karena pekerjaan bisa saja tergantikan. Kekhawatiran ini hampir ada di setiap industri yang berpotensi terkena dampak teknologi baru ini. Salah satu yang diprediksi terdampak akibat program seperti ChatGPT dan DALL-E adalah pekerja kreatif dan pada desainer grafis.

Chief Technologi Officer OpenAI, Mira Murati, memperingatkan bahwa teknologi ini bisa memang menyebabkan penggantian pekerjaan di Industri Kreatif. Dia mempertanyakan, bagaimanapun, apakah pekerjaan-pekerjaan tersebut benar-benar perlu ada.

"Beberapa pekerjaan kreatif mungkin akan hilang," kata Mira Murati kepada almamaternya, Sekolah Teknik Thayer di Universitas Dartmouth, dalam sebuah wawancara awal bulan ini, melansir Fortune.com pada Rabu (26/6)/. "Tapi mungkin pekerjaan itu seharusnya tidak ada sejak awal," katanya, menambahkan.

Murati tidak secara spesifik menyebutkan pekerjaan kreatif tersebut, tetapi komentar itu dibuat di tengah diskusi tentang industri hiburan, yang telah mengalami reaksi keras dari pekerja. Terutama, penulis skenario dan aktor melakukan pemogokan pada tahun 2023 terkait penggunaan AI di Hollywood.

Kenyataannya banyak pekerja lepas sudah mulai merasakan dampak dari AI yang mengambil alih pekerjaan mereka. Sejak ChatGPT dan teknologi serupa memasuki pasar, jumlah pekerjaan lepas yang diposting di Upwork, Fiverr, dan platform terkait telah turun hingga 21 persen, menurut laporan Wall Street Journal.

Namun, Murati mengatakan dia melihat alat AI sebagai sarana untuk menjadi lebih kreatif, meskipun teknologi ini berpotensi mengubah pasar kerja seperti yang kita kenal. "Saya sangat percaya bahwa menggunakan ini sebagai alat untuk pendidikan, kreativitas, akan memperluas kecerdasan, kreativitas, dan imajinasi kita," kata Murati.

Langkah pertama adalah benar-benar membantu orang memahami apa yang dapat dilakukan sistem ini, apa yang bisa mereka lakukan, mengintegrasikan mereka dalam alur kerja mereka, dan kemudian mulai memprediksi dan meramalkan dampaknya.

Peluang mengganti pekerjaan dan AI

Sementara Murati mengatakan AI kemungkinan akan menyebabkan penggantian pekerjaan, dia tampaknya tidak dapat memberikan jawaban tentang seberapa besar dampak teknologi ini, mencatat bahwa AI juga akan menciptakan pekerjaan baru.

"Saya bukan ekonom, tetapi saya tentu mengantisipasi bahwa banyak pekerjaan akan berubah. Beberapa pekerjaan akan hilang, beberapa pekerjaan akan muncul," kata Murati, menambahkan

Menurutnya, pekerjaan yang paling mungkin hilang adalah pekerjaan yang "sangat repetitif," dan tidak "mengembangkan kreativitas atau pemecahan masalah lebih lanjut.

CEO OpenAI Sam Altman juga telah berbicara secara terbuka tentang penggantian pekerjaan terkait adopsi AI yang meluas. "Banyak orang yang bekerja pada AI berpura-pura bahwa ini hanya akan baik; ini hanya akan menjadi pelengkap; tidak ada yang akan digantikan," kata Altman kepada The Atlantic pada Juli 2023.

"Pekerjaan pasti akan hilang, titik," katanya, menegaskan.

Eksekutif lain yang berfokus pada AI telah mulai memperingatkan bagaimana AI akan memengaruhi pasar kerja. Jeff Maggioncalda, CEO Coursera, platform pembelajaran online besar dan pendukung AI, mengutip statistik dari Universitas Pennsylvania bahwa 49 persen pekerja bisa memiliki setengah atau lebih dari tugas mereka terkena model bahasa besar seperti ChatGPT.

Tingkat yang setinggi itu—bersama dengan perubahan besar dalam persyaratan pekerjaan—bisa membuat pekerjaan berisiko dan memerlukan reskilling (pelatihan ulang).

"Jika semua pekerjaan ini menjadi jauh lebih rentan, maka semua orang berada di dunia reskilling," kata Maggioncalda sebelumnya kepada Fortune. 

Menurutnya, apabila para pekerja tidak tahu cara menggunakan AI untuk memaksimalkan pekerjaan, maka mereka dalam masalah. "Semua pemberi kerja ingin Anda bisa menggunakan ini jika Anda telah lulus," katanya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

20 Pebisnis Masuk Fortune Indonesia Business Person of The Year 2024
GoPay Respons Menkominfo Disebut Fasilitasi Judi Online hingga Rp89 M
6 Pabrik Tekstil Tutup di Jawa Tengah, Badai PHK Ribuan Karyawan
15 AI Generatif Terpopuler 2024, Mana Terbanyak Digunakan?
Ketahui Kapan Waktu yang Tepat Membeli dan Menjual Saham
Pahami Apa Itu Saham LQ45 dan Daftar Terbaru di 2024