Jakarta, FORTUNE - Raksasa teknologi Google resmi mengurangi jumlah pegawai pada jajaran manajemen puncak sebesar 10 persen sebagai bagian dari kampanye jangka panjang meningkatkan efisiensi. Informasi ini disampaikan oleh CEO Google, Sundar Pichai, dalam sebuah pertemuan umum dengan karyawan, Rabu (18/12), seperti dilaporkan Business Insider.
Google melangsungkan perubahan semacam ini dalam beberapa tahun terakhir demi menyederhanakan struktur organisasi dan meningkatkan efisiensi.
"Beberapa karyawan yang posisinya telah dihapus akan 'dipindahkan ke peran individu', sementara beberapa lainnya adalah 'penghapusan peran'," ujar seorang juru bicara Google.
Dengan pengurangan karyawan lanjutan ini, Google telah melakukan upaya efisiensi selama lebih dari dua tahun. Pada September 2022, Pichai mau Google menjadi 20 persen lebih efisien. Pada Januari tahun berikutnya, Google mengalami putaran PHK bersejarah memecat 12.000 karyawan.
Langkah dramatis itu diambil menyusul perkembangan cepat dalam dunia Kecerdasan Buatan (AI) dan munculnya pesaing-pesaing besar seperti OpenAI, yang telah merilis produk yang dianggap mampu mengancam bisnis Google Search, yang menyumbang lebih dari 57 persen pendapatan perusahaan pada tahun lalu.
Persaingan dengan AI
Untuk menjawab tantangan ini yang muncul dari rival baru, Google memperkenalkan fitur AI generatif dalam produknya, termasuk generator video AI baru, serta serangkaian model Gemini baru, yang mencakup model "penalaran" yang menunjukkan proses berpikirnya.
Pichai mengatakan model baru ini akan menandai "era agensial baru" dengan pengembangan model AI yang dirancang memahami dan mengambil keputusan mengenai dunia.
Peluncuran tersebut berdampak positif pada saham Google di Wall Street, yang melonjak lebih dari empat persen, setelah mengalami kenaikan 3,5 persen usai chip kuantumnya dirilis.
Secara total, tahun ini Google telah melakukan empat kali PHK, termasuk penghapusan ratusan posisi dari tim iklan globalnya pada Januari dan 100 pekerjaan lainnya pada unit cloud Juni lalu. Google, yang berada dalam naungan Alphabet Inc., meluncurkan upaya efisiensinya pada September 2022.
Dalam surat terbukanya kepada karyawan, Pichai menyatakan dia mengambil "tanggung jawab penuh atas keputusan [perusahaan]", tapi menyatakan Google perlu mendanai periode pertumbuhan sebelumnya.
Pichai mengakui perusahaan yang dia pimpin seharusnya bisa menangani PHK dengan lebih baik.
"[Pemecatan karyawan ini] sulit dijalani perusahaan mana pun. Di Google, kami belum pernah mengalami momen seperti ini dalam 25 tahun... (tetapi) menjadi jelas bahwa jika kami tidak bertindak, semuanya akan menjadi lebih buruk," katanya.