Jakarta, FORTUNE – Perusahaan modal ventura, AC Ventures, bekerja sama dengan PwC Indonesia, meluncurkan panduan Keamanan Siber bertajuk “Cybersecurity Playbook for Startups.”
Panduan ini dirancang untuk membantu perusahaan rintisan (startups) dan bisnis yang sedang berkembang memperkuat pertahanan siber mereka di tengah ancaman yang terus berkembang, termasuk munculnya teknologi generative AI (GenAI), cloud canggih, dan
quantum computing.
Meskipun keamanan siber sangat penting dalam membangun bisnis, banyak tim manajemen
masih kurang siap menghadapinya. Hal ini sering terjadi karena banyak dari manajemen bisnis lebih berfokus pada operasi inti bisnis dibandingkan keamanan digital, yang justru dapat berujung pada kerugian besar.
Menurut data PwC terbaru, pelanggaran data tunggal dapat menyebabkan kerugian lebih dari US$ 1 juta. Ancaman seperti pelanggaran terkait cloud, hack-and-leak, pelanggaran pihak ketiga, serangan terhadap produk terkoneksi, dan ransomware adalah lima ancaman utama yang paling menjadi perhatian eksekutif keamanan siber.
Menurut PwC, 36 persen perusahaan yang baru-baru ini disurvei mengeluarkan biaya lebih dari US$ 1 juta akibat pelanggaran data, meningkat dari 27 persen pada tahun sebelumnya. Hal ini membuat 49 persen direktur perusahaan menganggap keamanan siber sebagai tantangan pengawasan yang besar.
Sementara itu, kemajuan teknologi GenAI dan cloud telah meningkatkan kerentanan, dan 42 persen eksekutif kini juga menyesuaikan strategi mereka untuk mengatasi ancaman dari quantum computing.
Subianto, Chief Digital and Technology Officer at PwC Indonesia, menyatakan seiring
meningkatnya pelanggaran data yang lebih mahal, organisasi perlu lebih memperhatikan
ketahanan siber dan memasukkan inisiatif ini ke dalam strategi utama mereka.
“Di Indonesia, hanya 27 persen organisasi yang secara rutin mengantisipasi risiko siber masa depan, dan hanya 15 persen mengalokasikan anggaran siber mereka untuk menangani risiko utama perusahaan,” katanya dikutip dari keterangan, Jumat (29/11).
Sementara itu, Pandu Sjahrir, Founding Partner AC Ventures, mengatakan, dengan kemajuan besar dalam teknologi digital, terutama GenAI, muncul pula kerentanannya yang dapat mengancam inti dari perusahaan yang sedang berkembang.
“Melalui sumber daya ini dan lainnya, kami harap dapat memberdayakan perusahaan dengan pengetahuan untuk tidak hanya bertahan dari potensi serangan siber, tetapi juga membangun fondasi keamanan yang dapat berkembang seiring dengan pertumbuhannya.”
Menjaga Aset
Panduan bersama ini akan menjembatani berbagai kekurangan pengetahuan
mengenai topik ini di ekosistem ventura, dengan memberikan strategi dan wawasan yang dapat diterapkan, yang diambil dari pemimpin teknologi berpengalaman dalam portofolio AC Ventures.
Beberapa cakupan penting bagi para founder, seperti pemahaman terhadap ancaman siber yang umum, pembentukan prinsip dasar keamanan siber, pengembangan strategi keamanan siber yang disesuaikan, perencanaan respons insiden yang efektif, serta kepatuhan terhadap regulasi dan perlindungan data.
Panduan ini juga menekankan pentingnya prinsip “CIA” (Confidentiality, Integrity, and Availability), yang membantu tim manajemen untuk lebih efektif dalam menjaga aset informasi mereka, serta langkah-langkah praktis untuk mengembangkan strategi cepat dan efektif dalam mengurangi dampak insiden siber.
Ini juga memastikan perusahaan memenuhi regulasi saat ini dan yang akan datang, guna menghindari dampak hukum dan membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan.
Panduan ini juga menyoroti penggunaan GenAI untuk pertahanan siber, yaitu pendekatan canggih dalam meningkatkan langkah-langkah keamanan siber melalui deteksi ancaman, analisis intelijen, dan pengendalian adaptif. Panduan ini membahas potensi GenAI untuk secara signifikan memperkuat pertahanan startup terhadap ancaman siber baru yang kini menjadi bagian dari lanskap digital.
Panduan ini diharapkan menjadi alat yang relevan dan penting bagi bisnis yang ingin mengamankan aset digital mereka dan menjaga kelangsungan bisnis di tengah ancaman siber yang semakin canggih.