Asean Jadi Pasar Penting, Grab Mulai Kantongi Laba

Grab telah melakukan efisiensi sejak awal 2023.

Asean Jadi Pasar Penting, Grab Mulai Kantongi Laba
Shutterstock/Lens Hitam
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Grab mencatat laba US$11 juta pada akhir 2023, meningkat drastis dari kerugian sebelumnya.
  • Pendapatan perusahaan tumbuh menjadi $653 juta, naik 30 persen dari tahun sebelumnya.
  • Perusahaan berfokus pada pasar Asia Tenggara untuk memperoleh laba, meskipun belum pernah mencatat keuntungan dalam kinerja tahunan.

Jakarta, FORTUNE - Grab melaporkan bahwa laba yang mereka kantongi pada tiga bulan terakhir 2023 mencapai US$11 juta. Padahal pada kuartal ketiga tahun itu, perusahaan masih mengalami kerugian dibandingkan dengan kuartal sama tahun sebelumnya sebesar US$391 juta.

Pendapatan untuk kuartal tersebut juga tumbuh menjadi $653 juta, meningkat 30 persen dari periode yang sama pada 2022. 

Laman Fortune melansir, Senin (29/4), bahwa pasar Asia Tenggara menjadi tumpuan Grab dalam memperoleh laba pada akhir 2023. “Mencapai titik impas adalah suatu hal yang dipertaruhkan. Kami mempunyai wilayah yang mempunyai banyak potensi untuk berkembang, jadi kami harus terus mendorong pertumbuhan,” kata Chief Operating Officer Grab, Alex Hungate.

Banyak perusahaan teknologi terpaksa mengencangkan ikat pinggangnya dalam beberapa tahun terakhir. Para pendukung dan investor merana karena kerugian yang terus-menerus dan belanja yang tinggi. Apalagi, tren suku bunga saat ini bertahan tinggi dan lingkungan makroekonomi menjadi lebih sulit. 

Grab tidak pernah memperoleh keuntungan dalam kinerja tahunannya. Pada 2023, Grab membukukan kerugian bersih US$485 juta, peningkatan besar dari kerugian sebesar US$1,74 miliar yang dilaporkan pada 2022.

Pertaruhan Grab pada 2024

Kapitalisasi pasar saham perusahaan ini telah tergerus hampir 75 persen, sejak debutnya pada Desember 2021 ketika perusahaan tersebut melantai di Nasdaq.

Pada kuartal pertama 2023, Grab mencapai keuntungan berkat serangkaian langkah pemangkasan biaya yang dilakukannya, mulai dari berhenti melakukan perekrutan, dan memangkas gaji para manajer senior.

Startup ride-hailing ini akan segera menunjukkan apakah mereka mampu memanfaatkan momentum untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan pada 2024. Grab akan melaporkan pendapatannya untuk kuartal pertama 2024 pada 15 Mei.

Sebelumnya, Grab telah berhasil menyingkirkan Uber di pasar Asia Tenggara. Kemudian, mereka akhirnya mengakuisisi aset Uber di Asia Tenggara pada Maret 2018. Sebagai gantinya, Uber mengambil 27,5 persen saham Grab. Perusahaan ini juga didukung oleh Softbank Jepang, Temasek Singapura, dan BlackRock.

Related Topics

GrabOjek Online

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024