Dikabarkan Akan Diakuisisi Alphabet US$23 Miliar, Ini Kata CEO Wiz

Akan jadi akuisisi terbesar yang dilakukan oleh Alphabet.

Dikabarkan Akan Diakuisisi Alphabet US$23 Miliar, Ini Kata CEO Wiz
Ilustrasi Cyber Security. (ShutterStock/Ilus_Man)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Alphabet Inc. membicarakan akuisisi startup keamanan siber, Wiz Inc.
  • CEO Wiz menolak komentar, namun ada prediksi tentang konsolidasi pasar keamanan siber.
  • Rappaport: Konsolidasi menjadi alasan Wiz untuk menggalang dana US$1 miliar dengan valuasi US$12 miliar.

Jakarta, FORTUNE – Induk perusahaan Google, Alphabet Inc, sedang sedang melakukan diskusi lanjutan untuk mengakuisisi perusahaan rintisan (startup) keamanan siber, Wiz Inc.

CEO dan salah satu founder Wiz, Assaf Rappaport, menolak berkomentar tentang kabar tersebut. Namun, dia memberikan pendapatnya tentang konsolidasi yang mungkin terjadi pada pasar keamanan siber. Menurutnya, industri ini terfragmentasi dan bakal meningkatkan aksi merger dan akuisisi ke depannya.

"Pertama dan terutama, saya pikir konsolidasi di pasar keamanan benar-benar masih dalam tahap awal," kata Rappaport dalam acara Fortune Brainstrom Tech di Utah, Amerika Serikat, Senin (15/7). 

Rappaport mengatakan bahwa tren di pasar kemanan siber telah bergeser—dan para pendiri bersedia mencari alternatif, selain IPO, untuk keluar.

Konsolidasi, kata Rappaport, menjadi alasan Wiz telah mengumpulkan dana sebesar US$1 miliar pada awal tahun ini, dengan valuasi US$12 miliar, saat perusahaan mencari peluang pembeliannya sendiri.

Dia pun mengungkapkan kunci dari pertumbuhan valuasi perusahannya. Salah satunya adalah pandemi Covid-19 yang merebak pada 2020, yang berdampak pada kebijakan perusahaan dalam mendorong transisi bisnisnya secara daring dan menuju cloud.

Bakal menjadi akuisisi terbesar Alphabet

Rappaport mengatakan hal tersebut menawarkan keuntungan bagi Wiz, yang mengkhususkan bisnis dalam kemanan siber kepada mereka yang membutuhkan jasa pengamanan data-data di cloud.

"Rasanya [masa-masa ini] seperti saat terburuk untuk mendirikan perusahaan. Kalau dipikir-pikir, ternyata tidak,” ujarnya.

Pada pihak lain, Rappaport mengatakan perusahaannya lebih baik bertumbuh dengan cara yang terkendali.

“Sangat menyenangkan untuk bisa cepat. Namun, saya lebih suka bisa diprediksi dan tahu ke mana kami akan pergi,” kata Rappaport.

The Wall Street Journal melaporkan pada Minggu bahwa Alphabet tengah melakukan diskusi lanjutan untuk mengakuisisi perusahaan rintisan keamanan siber yang berbasis di New York City tersebut dengan harga sekitar US$23 miliar.

Jika kesepakatan itu terlaksana, ini akan menjadi akuisisi terbesar Alphabet sepanjang masa, dan akan menjadi salah satu dari sedikit kesepakatan M&A besar sejak 2022, ketika perubahan suku bunga mengguncang pasar, dan pasar untuk penawaran umum perdana menyusut secara signifikan.

Pada Maret 2022, Alphabet telah membeli perusahaan keamanan siber Mandiant seharga US$5,4 miliar sebagai bagian dari upayanya untuk membantu perusahaan mengatasi ancaman siber dan memperkuat bisnis komputasi awannya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya