Elon Musk: Belanja Iklan US$1000 Atau Kehilangan Centang di Twitter

Kebijakan baru Twitter untuk perusahaan.

Elon Musk: Belanja Iklan US$1000 Atau Kehilangan Centang di Twitter
Ilustrasi Elon Musk. Shutterstock.com/Kovop58
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Twitter, yang berganti nama menjadi X, dikabarkan memaksa brand untuk menghabiskan belanja iklan US$1.000. Jika tidak, perusahaan milik Elon Musk tersebut akan menghapus tanda verifikasi atau centang pada akun mereka.

Menurut BusinessInsiders, Jumat (28/7), bisnis iklan Twitter sedang dalam masalah sehingga langkah ini menjadi upaya untuk menggenjot pendapatan mereka.

Diperkenalkan pada peluncuran ulang Twitter Blue Desember lalu, tanda centang emas Twitter menandakan akun bisnis terverifikasi.

Twitter dilaporkan membebankan biaya US$1.000 per bulan untuk tanda centang. Namun, 500 klien iklan terbesar teratasnya dan 10.000 akun perusahaan, merek, dan organisasi yang paling banyak diikuti tidak dikenai biaya tersebut.

Beberapa perusahaan seperti The New York Times, menolak untuk membayar biaya, tetapi masih mendapatkan tanda centangnya. Sementara yang lain, seperti Air France, kehilangan tanda verifikasinya. 

Tidak jelas apakah mandat baru pengeluaran iklan US$1.000 merupakan tambahan dari biaya bulanan yang diwajibkan oleh platform sosial beberapa perusahaan untuk membayar tanda centangnya.

Menunjuk CEO baru Twitter

Pada awal bulan ini Musk mengatakan perusahaan telah mengalami penurunan pendapatan iklan sekitar 50 persen dan memiliki arus kas negatif. Ketika Musk pertama kali mengambil alih, setengah dari 100 pengiklan teratas Twitter dilaporkan meninggalkan platform. Pada Desember 2022, pendapatan Twitter turun 40 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2021.

Keputusan Musk pada Mei lalu untuk menunjuk Linda Yaccarino sebagai CEO mencerminkan upaya berkelanjutan perusahaan untuk mengubah kemerosotan pendapatan iklannya. Yaccarino adalah kepala penjualan iklan dan kemitraan klien di NBC Universal sebelum bergabung dengan Twitter.

Upaya lain untuk menghidupkan kembali pendapatan iklan: perusahaan menawarkan potongan harga untuk beberapa pengiklan.

Tak ada paksaan

The Wall Street Journal mengabarkan Elon merespons lewat akun Twitternya bahwa keputusan untuk mewajibkan pengeluaran tersebut adalah demi mencegah ada oknum yang menciptakan jutaan akun palsu di platformnya.

Ia menambahkan brand yang enggan mengeluarkan belanja iklan sebesar itu bisa memilih membayar biaya langganan US$1.000 per bulan untuk tanda centang verifikasi berbayar.

Related Topics

Elon MuskTwitter

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024