Jakarta, FORTUNE - Remaja akan merasa sedikit lebih sulit untuk membuat akun Instagram ke depannya.
Laman Fortune melansir, Rabu (18/9), bahwa Meta telah memperkenalkan jenis akun Instagram baru khusus untuk remaja, yang menyematkan fitur pengawasan Orang Tua. Remaja di bawah 16 tahun akan secara otomatis memiliki pengaturan kontrol orang tua yang paling kuat, sementara orang tua dari remaja yang lebih tua dapat menyesuaikan jumlah pengawasannya.
Pengguna Instagram yang termasuk dalam rentang usia di bawah 16 tahun akan secara otomatis ditempatkan ke dalam akun remaja setelah mereka aktif.
Pemegang akun remaja akan secara otomatis memilih pengaturan Privasi tertinggi, menjadikan akunnya ke mode privat dan melarang mereka mengirim pesan kepada orang asing.
Pengaturan tersebut tidak dapat diubah tanpa persetujuan orang tua.
Orang tua juga dapat memantau akun mana yang menerima pesan dari anak-anaknya, tetapi tidak dapat membaca pesan-pesan tersebut. Orang tua juga dapat membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak pada aplikasi dan melihat topik apa saja yang dilihat anak-anak pada feed mereka.
“Pengalaman baru ini dirancang untuk memberikan dukungan yang lebih baik bagi para orang tua, dan memberikan mereka ketenangan pikiran bahwa anak remaja mereka aman dengan perlindungan yang tepat,” demikian keterangan perusahaan tersebut dalam sebuah posting blog.
Bakal ada fitur verifikasi usia
Untuk mencegah remaja memasukkan tanggal lahir palsu demi mengakali pembatasan, Meta mengatakan sedang membangun teknologi untuk secara proaktif menemukan akun milik remaja, bahkan jika akun tersebut memiliki tanggal lahir orang dewasa.
Diharapkan fitur ini akan diluncurkan pada awal tahun depan.
Meta juga mengharuskan pendaftar baru untuk melakukan verifikasi usia.
Remaja harus memiliki akun remaja dalam waktu 60 hari, kata perusahaan itu, di AS, Inggris, Kanada, dan Australia. Pengguna di Uni Eropa akan mulai beralih pada akhir tahun ini.
Meta bersikap defensif tentang cara menangani pengguna muda sejak seorang whistleblower membocorkan dokumen internal yang menunjukkan bahwa Facebook secara sadar memprioritaskan keuntungan ketimbang kesejahteraan dan keselamatan.
Kontroversi tersebut berujung pada kesaksian di hadapan Kongres AS, dan memicu perdebatan tentang apa yang dapat dilakukan untuk melindungi anak di bawah umur secara daring.
Pada Oktober 2023, lebih dari 30 negara bagian AS mengajukan gugatan terhadap Meta dengan tuduhan pemasaran yang merugikan bagi anak di bawah umur.