Keanggotaan Netflix Tumbuh, Laba Ikut Naik 44 Persen

Netflix mencatatkan kinerja yang positif dalam periode ini.

Keanggotaan Netflix Tumbuh, Laba Ikut Naik 44 Persen
Ilustrasi film di Netflix/Dok. Netflix
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Netflix melaporkan jumlah pelanggan berbayarnya mendekati 300 juta secara global.
  • Peningkatan keanggotaan berbayar sebesar 16,5 persen secara tahunan, dengan pendapatan naik 17 persen menjadi US$9,6 miliar.
  • Co-CEO Netflix, Greg Peters, mengatakan fokus perusahaan adalah untuk memonetisasi inventaris iklannya dan berhasil mendatangkan 40 juta pelanggan pada layanan yang didukung iklan.

Jakarta, FORTUNENetflix melaporkan jumlah pelanggan berbayarnya telah mendekati 300 juta secara global sebagai dampak dari kebijakan keras terhadap larangan berbagi sandi, peningkatan layanan iklan, dan tayangan langsung lainnya.

Laman Fortune mewartakan, Kamis (18/7), bahwa berdasarkan laporan kuartal II lalu, Netflix melaporkan keanggotaan berbayar global meningkat 16,5 persen secara tahunan menjadi 278 juta. 

Dengan meningkatnya keanggotaan berbayar, pendapatan Netflix ikut naik 17 persen secara tahunan menjadi US$9,6 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Seiring peningkatan pendapatan, perseroan melaporkan laba bersih sebesar US$2,15 miliar atau naik 44 persen secara tahunan dari US$1,49 miliar selama kuartal kedua 2023.

Co-CEO Netflix, Greg Peters, mengatakan pihaknya sejauh ini telah berkonsentrasi pada peningkatan basis pelanggan yang didukung iklan.

Dengan perusahaan yang berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pelanggannya untuk 2025, Netflix sekarang mengalihkan fokusnya untuk memonetisasi inventaris iklannya.

“Para pengiklan mencari cara yang lebih efektif untuk membeli. Kami terus menerima masukan penting yang kami dengar dari para pengiklan,” ujarnya.

Netflix juga berhasil mendatangkan sejumlah besar pelanggan baru melalui layanan yang didukung iklan, yang pertama kali diluncurkan pada 2022. Pada kuartal kedua, langganan layanan yang didukung iklan tumbuh 34 persen. Hingga Mei, perusahaan tersebut telah memiliki 40 juta pelanggan pada layanan yang didukung iklan.

Belanja konten Netflix sepanjang 2024

Pada Januari, Netflix mencapai kesepakatan 10 tahun senilai US$5 miliar untuk menyiarkan World Wrestling Entertainment, kesepakatan olahraga langsung pertama perusahaan tersebut.

Beberapa bulan kemudian, Netflix mengamankan bagian yang lebih berharga dari pasar olahraga ketika membeli hak untuk menayangkan dua pertandingan NFL pada Hari Natal dari 2024 hingga 2026.

Kesepakatan NFL khususnya merupakan sebuah keuntungan besar dalam hiburan langsung bagi Netflix. Siaran sepak bola profesional menyumbang 93 dari 100 program langsung teratas pada 2023, menurut Sportico. 

Layanan streaming ini juga mencoba konten langsung selain olahraga, dengan meluncurkan acara komedi bersama John Mulaney dan Katt Williams.

Untuk mendanai berbagai acara dan film yang terus bertambah, Netflix berencana untuk menghabiskan US$17 miliar pada 2024 untuk konten. Sebagian besar anggaran akan digunakan untuk konten asli, meskipun pengeluaran untuk biaya lisensi olahraga akan meningkat mengingat fokus baru mereka dalam strategi Netflix.

Secara keseluruhan, perusahaan tampak senang dengan hasil investasi tersebut, terutama mengingat kesulitan yang dialami beberapa rekannya pada layanan streaming

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya