Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ajang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2023 yang berlangsung pada 10–12 Desember dapat mencetak nilai transaksi Rp25 triliun.
Target tersebut meningkat Rp2,3 triliun dari capaian Harbolnas 2022.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, mengatakan pemerintah berharap penyelenggaraan Harbolnas 2023 dapat mendongkrak volume dan nilai transaksi produk lokal. Dengan demikian, akan tercipta efek ganda dalam upaya mendongkrak penjualan produk di dalam negeri serta sektor transportasi dan logistik (translog).
Dia menyatakan keyakinannya bahwa Harbolnas dapat menjadi salah satu momentum untuk memancing kebangaan para calon konsumen terhadap produk buatan negeri sendiri. Selain itu, dia percaya Harbolnas 2023 dapat pula menjadi kesempatan emas bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pasarnya.
"Kebanggaan tersebut perlu diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu membeli dan menggunakan produk-produk buatan dalam negeri,” tutur Isy.
Menurut Isy, pemerintah dan Asosiasi E-commerce Indonesia atau idEA juga terus memberikan pelatihan dan kurasi kepada UMKM untuk mengembangkan inovasi, menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar, serta memberikan layanan pelanggan yang baik demi meningkatkan kepuasan konsumen.
Upaya Kemendag untuk perkuat niaga elektronik
Lebih lanjut, Isy juga mengeklaim pemerintah tidak henti berupaya untuk menciptakan ekosistem niaga elektronik yang adil, sehat, dan bermanfaat dengan memperhatikan perkembangan teknologi yang dinamis.
Salah satu upaya pemerintah yaitu dengan menata platform digital melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.31/2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Bidang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
"Permendag Nomor 31 tahun 2023 terbit dalam rangka melindungi UKM lokal dan menjaga persaingan dagang menjadi sehat," kata Isy.
Isy mengatakan Harbolnas 2023 akan diikuti oleh 297 peserta, dengan kriteria makanan dan minuman (food & beverages) sebanyak 112 peserta; fesyen, kerajinan, kecantikan (fashion, craft, beauty) sebanyak 115 peserta; furnitur, rumah dan peralatan rumah tangga (furniture, home & appliance) sebanyak 15 peserta; ibu, anak, dan bayi (mom, kids & baby) sebanyak 7 peserta; produk kebutuhan sehari-hari (groceries) sebanyak 12 peserta; Lokapasar (marketplace) sebanyak 13 peserta; elektronik sebanyak 19 peserta; travel sebanyak 1 peserta; serta jasa dan lainnya (services & others) sebanyak 3 peserta.