Jakarta, FORTUNE – Google melalui badan filantropi Google.org menyediakan dana hibah senilai US$2 juta untuk melatih orang Indonesia melalui Inco Academy. Hal itu bukan tanpa alasan, sebab pandemi COVID-19 telah meningkatkan pengangguran kaum muda di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), itu tercermin pada pengangguran kelompok usia 20-29 tahun. Untuk angkatan 20-24 tahun, capaian pada Februari 2021 mencapai 17 pesen. Hal itu menunjukkan ada peningkatan 3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kemudian untuk 20-29 tahun, terjadi peningkatan 2 persen tahun ini menjadi 9 persen. “Hal ini mendorong kami menghadikran program global dari Google Career Certificates,” kata Head of Brand Marketing Google Indonesia Muriel Makarim saat konferensi pers Google for Indonesia 2021, Kamis (2/12).
Suntikan dana tersebut bakal diwujudkan dalam bentuk beasiswa kursus daring yang diberikan kepada mitra Google, Inco Academy. Nantinya, Inco akan membantu melatih 10.000 orang Indonesia melalui program Google IT Support Certificate di platform pembelajaran online Coursera.
Selain itu, Google.org akan membantu memfasilitasi upaya sukarela dari karyawan Google dan menyediakan donasi non-finansial untuk membantu para peserta program saat menjalani kursus daring. Menurutnya, Google IT Support Certificate dapat membantu masyarakat Indonesia mendapatkan kemampuan yang diperlukan untuk memulai karier sebagai system analyst, database administrator, network engineer, IT specialist, atau teknisi help desk.
Pendanaan usaha kecil
Google juga memberikan informasi terbaru tentang Small Business Resilience Fund yang diluncurkan pada 2020 melalui kemitraan dengan Kiva. Dari US$10 juta modal pinjaman yang disediakan tahun lalu bagi usaha kecil di seluruh Indonesia, tahap pertama sejumlah US$3,5 juta akan diberikan kepada partner keuangan mikro, Komida.
Kooperasi dengan 324 cabang di 13 provinsi ini memiliki spesialisasi dalam pemberian pinjaman hingga Rp20 juta kepada perempuan miskin di kawasan pedesaan yang ingin memulai usaha sendiri. “Sejak 2004, Komida telah melayani 810.000 anggota perempuan dari keluarga berpendapatan rendah,” kata managing director dan founder Komida, Slamet Riyadi.