Jakarta, FORTUNE - OpenAI, startup yang bergerak dalam urusan kecerdasan buatan alias artifical intelligence (AI), seperti berada di jalur yang tepat untuk menghasilkan pendapatan lebih dari US$1 miliar setahun.
Menurut berita dari Fortune, Senin (4/9), The Information melaporkan bahwa pembuat chatbot ChatGPT tersebut saat ini berhasil mengantongi pendapatan US$80 juta sebulan.
Ekspektasi yang dikemukakan sebelumnya, perusahaan rintisan tersebut akan mengantongi pendapatan US$1 miliar setahun pada 2024, seperti dilaporkan oleh Reuters pada Desember lalu.
Berdasarkan laporan The Information juga, pendapatan OpenAI pada 2023 hanya mencapai US$24 juta sebelum mengenakan biaya langganan bagi pengguna untuk mengakses chatbot AI generatifnya, ChatGPT
Chatbot, yang didukung oleh model bahasa besar (LLM) OpenAI, menjadi aplikasi dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah dengan menjangkau 100 juta pengguna. Hal ini jauh lebih cepat dibandingkan platform internet lainnya seperti Instagram, Netflix , dan TikTok.
Kemampuannya ChatGPT yang luar biasa untuk meniru percakapan manusia sambil menyelesaikan tugas-tugas seperti menulis puisi, merekomendasikan restoran, dan menguraikan topik-topik kompleks menjadikan ChatGPT bintang di dunia maya.
Maraknya investasi pada sektor kecerdasan buatan
Keberhasilan ChatGPT telah memicu gelombang investasi dalam kecerdasan buatan dari perusahaan teknologi raksasa.
Raihan pendapatan dimaksud telah menempatkan OpenAI pada jalur yang benar untuk menekan kerugian yang sempat meningkat hingga US$540 juta pada 2022 menyusul pengembangan masif pada chatbot andalannya.
Tahun ini, valuasi perusahaan tersebut mencapai US$27 miliar setelah penjualan saham senilai $300 juta pada April lalu.
OpenAI meluncurkan ChatGPT versi bisnis pekan ini, dengan model ChatGPT Enterprise yang menampilkan fitur keamanan dan privasi yang lebih baik. Dalam informasi via blognya, perusahaan itu menyatakan bahwa di antara pengguna awal produknya adalah Canva, Estée Lauder, dan PwC.
“Sejak peluncuran ChatGPT sembilan bulan lalu, kami telah melihat tim mengadopsinya di lebih dari 80 persen perusahaan Fortune 500,” kata OpenAI.
Peluncuran ini dilakukan tujuh bulan setelah OpenAI meluncurkan layanan berlangganan premium senilai US$20 per bulan untuk pengguna loyal ChatGPT.
ChatGPT masih bisa digunakan secara gratis
Saat ini ChatGPT masih menerapkan skema penggunaan gratis bagi pengguna biasa. Namun, aksesnya dapat dipengaruhi oleh tingkat permintaan yang tinggi, dan non-pelanggan tidak dapat mengakses semua fitur yang tersedia bagi yang berlangganan.
Selain menghasilkan uang melalui ChatGPT, OpenAI menghasilkan pendapatan dengan menjual akses API ke model AI-nya.
Namun, mungkin diperlukan waktu sebelum perusahaan dapat sepenuhnya mendapatkan laba dari usahanya.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan yang dibuat dengan Microsoft pada awal tahun ini, perusahaan besutan Bill Gates tersebut berhak atas 75 persen keuntungan OpenAI hingga investasinya yang mencapai US$13 miliar lunas.
The Information juga sebelumnya melaporkan bahwa Altman memperkirakan ambisi OpenAI seputar kecerdasan umum buatan (AGI) akan menelan biaya tambahan sebesar US$100 miliar.