Jakarta, FORTUNE - Malaysia kembali mendapatkan investasi bernilai miliaran dolar dari raksasa teknologi AS, yang merupakan upaya terbaru kawasan tersebut untuk memanfaatkan ledakan AI.
Oracle mengumumkan akan menginvestasikan sedikitnya US$6,5 miliar untuk kawasan Cloud publik di Malaysia. Kawasan cloud adalah lokasi dunia nyata tempat fasilitas cloud berada.
Fasilitas baru tersebut akan memungkinkan pelanggannya di Malaysia memanfaatkan layanan AI, dan membantu organisasi Malaysia memodernisasi aplikasi digitalnya.
“Malaysia menawarkan peluang pertumbuhan yang unik bagi organisasi yang ingin mempercepat ekspansi mereka dengan teknologi digital terkini,” kata Wakil Presiden Eksekutif dan Manajer Umum Oracle untuk Jepang dan Asia Pasifik Garrett Ilg dalam keteranganya yang dikutip dari Fortune, Rabu (2/10).
Menteri investasi, perdagangan, dan industri Malaysia mengatakan investasi Oracle akan mendukung rencana ambisius negara itu untuk menciptakan 3.000 pabrik pintar pada 2030.
Investasi cloud Oracle mengikuti janji serupa dari Amazon. Pada akhir Agustus, divisi komputasi cloud perusahaan AS itu menjanjikan investasi US$6,2 miliar untuk Malaysia. Microsoft dan Google juga telah mengumumkan investasi bernilai miliaran dolar dalam infrastruktur cloud Malaysia.
Malaysia berupaya memosisikan dirinya sebagai pusat teknologi di Asia Tenggara. Selain pusat data, Malaysia juga mencari investasi semikonduktor dalam upaya untuk meningkatkan rantai pasokan chip.
Negara ini tengah menggarap kantor cloud nasional dan strategi AI, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada Selasa saat upacara peletakan batu pertama kompleks pusat data Google yang baru senilai US$2 miliar.
Perusahaan AS tersebut mengeklaim investasi tersebut akan menciptakan 26.500 lapangan kerja dan menghasilkan US$3,2 miliar dalam aktivitas ekonomi pada 2030.
Investasi cloud di Asia Tenggara
Ekonomi Asia Tenggara lainnya menarik investasi terkait cloud.
Pada Mei, Amazon berjanji untuk menginvestasikan US$9 miliar ke dalam infrastruktur cloud yang ada di Singapura pada 2028. Negara-kota di Asia Tenggara ini telah menjadi pusat data regional bagi perusahaan AS tersebut sejak 2010.
Pada Senin, Google mengatakan akan menginvestasikan US$1 miliar di Thailand untuk membangun pusat data baru dan memperluas infrastruktur cloud di negara tersebut. Microsoft juga mengatakan memiliki komitmen signifikan untuk membangun infrastruktur cloud dan AI baru di Thailand, menurut CEO Satya Nadella pada Mei.
Microsoft juga menjanjikan investasi senilai US$1,7 miliar terkait cloud dan AI di Indonesia.