Jakarta, FORTUNE - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menunjuk dua badan usaha, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan anak usaha PT PLN (Persero), PLN Icon Plus, sebagai penyedia infrasktruktur telekomunikasi bersama di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimatan Timur.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, Silvia Halim, menjelaskan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dipilih secara terbatas pada 2023 untuk menjadi penyedia jaringan fiber optic (FO) dan menara base transceiver station (BTS) untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A IKN.
“Ini bisa menjadi sebuah peluang dan juga tantangan, karena kami akan mengejar keduanya untuk siap beroperasi pada Agustus 2024,” kata Silvia dalam acara Public Expose Penyelenggaraan Infrastruktur Bersama Telekomunikasi dan Market Briefing Lanjutan di KIPP 1A IKN, Senin (15/1).
Silvia menyatakan badan usaha terpilih itu lolos seleksi usai memenuhi dua syarat utama, yakni telah memiliki izin ketika hendak memulai proses pembangunan, dan telah memiliki infrastruktur fisik awal di Kalimantan Timur.
"Proses itu sudah kita jalankan, sehingga nanti seperti disampaikan, badan usaha yang lainnya bisa kerja sama dengan mereka," ujarnya.
Konsep infrastruktur bersama, kata Silvia, merupakan model bisnis yang memungkinkan badan usaha telekomunikasi lainnya saling bekerja sama. Sehingga dalam penyediaan layanan telekomunikasi di suatu wilayah dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah disediakan oleh satu badan usaha tertentu.
Model bisnis ini, menurut Silvia, dapat menurunkan biaya investasi yang harus dikeluarkan oleh badan usaha telekomunikasi.
“Karena prinsip dasar ini harus terbuka dengan semua badan usaha dan non diskriminasi, jadi semua badan usaha bisa terlibat dan bisa saling melihat dari bagaimana peluang untuk dalam keterlibatan tersebut,” katanya.
Telkom gelontorkan Rp280 miliar
Sementara itu, Vice President Network/IT Strategy Telkom, Rizal Akbar, mengatakan total investasi yang digelontorkan perseroan itu untuk menunjang infrastruktur telekomunikasi di IKN pada tahap awal mencapai Rp280 miliar.
Nilai investasi tersebut, menurutnya, akan disesuaikan dengan kebutuhan di IKN.
"Konsepnya untuk memastikan seluruh jaringan telekomunikasi terbangun di IKN, jadi Rp280 miliar, sesuai dengan kebutuhan trafik dan kebutuhan pelanggan disana," kata Rizal.
Dana itu, kata Rizal, akan digunakan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi bersama, seperti FO, tower and pole, Wifi dan IoT Network.
Telkom juga berkomitmen untuk merampungkan proyek ini sebelum Upacara Kemerdekaan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024.