Threads Milik Meta Berjuang Tumbuh di Tengah Persaingan dengan X

Pengguna Threads di Amerika Serikat hanya 23,7 juta.

Threads Milik Meta Berjuang Tumbuh di Tengah Persaingan dengan X
Ilustrasi platform media sosial Threads. Shutterstock/Ascannio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Aplikasi media sosial Threads milik Meta saat ini tengah berjuang untuk menggenjot pengguna baru.

Berdasarkan laporan Insider Intelligence, kloningan Twitter ini berada pada peringkat terendah platform media sosial paling populer di Amerika Serikat, hanya sedikit di atas Tumblr.

CNBC melaporkan, Rabu (27/9), bahwa pengguna Threads di Amerika Serikat hingga laporan terakhir hanya 23,7 juta. Posisi itu tertinggal jauh dengan media sosial yang lebih mapan seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, yang masing-masing memiliki 177,9 juta, 135,2 juta, dan 102,3 juta pengguna.

Sedangkan pesaing terdekatnya hanya X milik Elon Musk, yang mempunyai 56,1 juta pengguna.

Untuk pasar AS, perusahaan analis itu mengatakan Threads akan terus “menempati peringkat kedua hingga terakhir di antara jaringan sosial hingga 2025.”

Cepat dapat tapi cepat turun juga

Laporan terbaru juga menunjukkan penurunan penggunaan Threads, seperti disingkap oleh perusahaan analisis seluler seperti Sensor Tower dan Sameweb.

Ketika Threads memulai debutnya, media sosial ini dengan cepat memperoleh jutaan pengguna karena proses pendaftarannya yang mudah bagi pengguna Instagram lama. Aplikasi perpesanan ini juga mendapat keuntungan karena menjadi alternatif utama bagi X, yang baru saja ditransformasi oleh Elon.

“Threads mendapat dorongan awal dari kesalahan langkah Twitter, namun Twitter tidak bisa mengandalkan pembelot X untuk terus berkembang,” kata analis utama Insider Intelligence, Jasmine Enberg, dalam sebuah pernyataan.

Jika Elon memutuskan untuk membebankan biaya berlangganan kepada semua pengguna X, seperti yang dia katakan dalam pembicaraan yang disiarkan langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Meta dapat mempunyai jalan untuk dapat memaksimalkan monetisasi Threads.

“Dengan asumsi Elon tidak mundur, langkah tersebut kemungkinan akan mengasingkan lebih banyak pengguna X dan berpotensi meningkatkan minat pengiklan terhadap Threads,” kata Enberg.

Perlu ada pembeda dengan media sosial lainnya

Kenyataannya, CEO Meta, Mark Zuckerberg, sebelumnya mengatakan bahwa perusahaannya tidak berencana memonetisasi Threads sampai perusahaannya lebih besar dan lebih mapan.

Enberg menambahkan perlu membangun jati diri yang lebih jelas guna menjadi pemain utama di pasar media sosial.

“TikTok mampu melakukan terobosan terutama karena menawarkan pengalaman sosial baru yang unik kepada pengguna,” kata Enberg.

Meta baru merilis beberapa fitur baru untuk Threads yang dimaksudkan agar lebih menarik, seperti versi desktop dan alat pencarian. 

Baik pengiklan maupun pembuat konten pernah mengungkapkan bahwa Threads memerlukan fitur-fitur tertentu seperti alat analisis untuk menjadi platform yang lebih kuat, sehingga mereka akan menginvestasikan waktu dan uang ke dalamnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024