Meta Disebut Mau Rilis Layanan Berbayar Facebook & Instagram di Eropa

Pelanggan bisa bermedia sosial tanpa iklan, asal bayar.

Meta Disebut Mau Rilis Layanan Berbayar Facebook & Instagram di Eropa
CEO Meta Mark Zuckerberg saat mencontohkan layanan berbagi layar/Facebook @Mark Zuckerberg
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Meta dikabarkan berencana merilis layanan berbayar kepada pengguna Facebook dan Instagram di Eropa untuk dapat menikmati laman media sosial tersebut tanpa iklan.

Dilansir dari laporan New York Times dan The Verge, Sabtu (2/9), rencana itu disebut sebagai bagian dari upaya Meta untuk meredakan kekhawatiran Uni Eropa atas privasi data pengguna dan iklan. 

Meski bakal meluncurkan layanan berbayar, tiga orang yang mengetahui rencana tersebut menyatakan bahwa Meta tetap akan terus menawarkan versi gratis aplikasi dengan iklan Uni Eropa.

Namun, belum ada informasi tentang berapa biayanya atau kapan akan diluncurkan, dan belum dipastikan apakah produk Facebook dan Instagram berbayar akan benar-benar tersedia.

Meta juga belum memberikan tanggapan resmi terkait hal tersebut. Sebelumnya, perusahaan Mark Zuckerberg tersebut menghadapi masalah dengan Uni Eropa sejumlah regulator di Benua Biru terkait dugaan pelanggaran privasi akibat layanan pelacakan iklan dan transfer data.

Komisi Perlindungan Data Irlandia telah mendenda Meta US$1,3 miliar karena mentransfer data pengguna Eropa ke Amerika Serikat, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap peraturan GDPR.

Baru-baru ini, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menandatangani perjanjian transfer data untuk mengurangi batasan pada platform media sosial.

Meta telah mulai memberikan opsi kepada penggunanya di Uni Eropa untuk menghindari iklan yang ditargetkan pada mereka. Kabarnya, Meta juga mengusulkan untuk membuat hal tersebut menjadi pilihan berlangganan bagi semua penggunanya di wilayah tersebut.

Perusahaan itu juga telah menunda peluncuran platform media sosial barunya yang bernama Threads di Eropa karena mengkhawatirkan regulasi yang akan datang.

Meta tampaknya mencemaskan keberadaan regulasi pasar digital atau Digital Markets Act yang akan mengganjal mereka menggunakan kembali data pribadi pengguna, termasuk nama dan lokasinya.

.

Related Topics

MetaFacebookInstagram

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024