XL dan Smartfren Mulai Bahas Kembali Rencana Merger

Opsi berbagi jaringan dan kemitraan juga dibahas.

XL dan Smartfren Mulai Bahas Kembali Rencana Merger
Teknisi XL Axiata menaiki tower saat akan melakukan pemeriksaan perangkat BTS 4G di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu (24/8/2022). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Operator nirkabel terbesar di Malaysia, Axiata Group Bhd, dan Sinar Mas Group dikabarkan telah memulai kembali pembicaraan yang dapat mengarah pada merger operator telekomunikasinya di Indonesia, yakni PT XL Axiata dan PT Smartfren Telecom.

Menurut warta Bloomberg, orang-orang yang mengetahui informasi tersebut mengatakan dua operator seluler dimaksud tengah menggandeng konsultan untuk membantu mempertimbangkan potensi transaksi penggabungan tersebut.

Opsi lain yang dipertimbangkan dapat mencakup perjanjian berbagi jaringan dan kemitraan, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.

Saham Smartfren melonjak hampir 25 persen—tertinggi dalam tiga tahun terakhir—menyusul laporan Bloomberg. Kemarin pagi, sahamnya naik 11,3 persen dan melambungkan valuasinya ke sekitar US$1,3 miliar. Saham XL Axiata naik hampir 1 persen, membuat nilai perusahaan naik ke sekitar US$2,1 miliar.

Meski demikian, sumber yang sama menyebut bahwa perundingan masih bersifat awal dan belum ada kepastian bahwa kesepakatan apa pun akan terjadi.

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengatakan akan menunggu dan melihat perkembangan pembicaraan, sementara perwakilan Sinar Mas merujuk permintaan tersebut ke Smartfren. Perwakilan XL Axiata mengaku belum bisa mengomentari spekulasi tersebut.

Axiata cari kemitraan strategis

Pasar telekomunikasi Indonesia belakangan ini memang sedang mengalami konsolidasi. Tahun lalu, CK Hutchison Holdings Ltd. dan Ooredoo dari Qatar menggabungkan bisnis telekomunikasinya di Indonesia dalam transaksi senilai US$6 miliar sebagai upaya untuk memenangkan persaingan di pasar terbesar di Asia Tenggara dalam hal jumlah pelanggan.

Seorang juru bicara mengatakan kepada Bloomberg bahwa Axiata selalu mencari kolaborasi dan kemitraan strategis, dan berharap dapat tumbuh secara berkelanjutan di seluruh wilayah geografisnya.

Pembicaraan baru antara Axiata dan Sinar Mas akan menyusul upaya-upaya lain yang gagal pada tahun-tahun sebelumnya, demikian yang dilaporkan Bloomberg News.

XL Axiata memiliki 58 juta pelanggan pada 30 Juni, menurut presentasi keuangan terbarunya. Sementara Axiata memiliki sekitar 66 persen saham di perusahaan tersebut. Smartfren, salah satu unit Sinar Mas, memiliki 36 juta pelanggan pada akhir 2022, menurut laporan tahunannya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya