Jakarta, FORTUNE – JD.ID kembali mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawannya. Kali ini, platform e-commerce tersebut memangkas 200 pekerja, atau setara dengan 30 persen dari total pekerja.
Dalam siaran persnya, manajemen JD.ID menyebutkan PHK massal ini menjadi salah satu cara untuk menyesuaikan struktur perusahaan dengan perubahan industri.
“Langkah adaptasi perlu diambil perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat belakangan. Salah satu langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan,” kata Setya di Jakarta, Selasa (13/12).
Kabar efisiensi karyawan JD.ID ini sebelumnya ramai di platform media sosial Twitter. Akun @ecommurz melaporkan bahwa perusahaan e-commerce tersebut akan melakukan PHK pekerja pada hari ini.
Meski demikian, JD.ID berkomitmen untuk terus memberikan sejumlah dukungan kepada karyawan terdampak PHK, kata Setya. Menurutnya, dukungan itu, di antaranya manfaat asuransi, dan promosi pekerja.
“JD.ID juga tetap menjalankan hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku,” katanya.
Alasan makroekonomi
Menurut Setya, langkah efisiensi bisnis ini diambil perusahaan demi beradaptasi dengan tantangan ekonomi digital, serta bisnis digital yang begitu dinamis.
Manajemen JD.ID mengutip masalah kenaikan suku bunga acuan, serta perang Rusia dengan Ukraina, yang masih membayangi bisnis perusahaan rintisan serta e-commerce hingga akhir tahun ini.
Karenanya, perusahaan mesti senantiasa waspada, serta menyusun strategi agar dapat bertahan. Terlebih, bisnis e-commerce telah mengalami perkembangan positif sehingga persaingan bisnis dan kampanye produk tidak dapat dihindarkan.
“Namun begitu, JD.ID terus fokus memperbaiki sistem bisnis dan arus kasnya agar membukukan margin positif,” ujarnya.
Kebijakan efisiensi JD.ID ini merupakan kali kedua pada 2022. Sebelumnya, perusahaan e-commerce tersebut pada Mei menyatakan tengah melakukan upaya improvisasi bisnis seperti melakukan peninjauan, penyesuaian, hingga inovasi atas strategi bisnis dan usaha.
"Lebih lanjut, JD.ID juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan," kata Director of General Management JD.ID, Jenie Simon, dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari IDN Times, Jumat (27/5).
Dia menyatakan upaya improvisasi dan pengambilan keputusan dilakukan agar JD.ID dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar serta tren industri di Indonesia.
Kabar efisiensi JD.ID ini agaknya mempertebal tren PHK di perusahaan rintisan Indonesia belakangan. Sejumlah perusahaan teknologi yang menempuh langkah serupa di antaranya Glints, Sayurbox, Ruangguru, Binar Academy, Xendit, GoTo, dan Shopee Indonesia.