Jakarta, FORTUNE – Aplikasi pesan-antar makanan kian diminati selama pandemi Covid-19, menurut survei terbaru dari Jakpat. Konsumen secara rutin melakukan pembelian makanan secara daring, dan memburu diskon atau promosi.
Dalam laporan bertajuk The Habit of Online Food Delivery, masyarakat Indonesia dalam tiga bulan terakhir rata-rata melakukan pemesanan makanan secara online sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Menariknya, tingkat pemesanan makanan daring ini cenderung meningkat seiring dengan status sosial ekonomi konsumen. Misalnya, karyawan yang termasuk dalam kelas atas melakukan pemesanan makanan secara online empat kali dalam seminggu.
“Pesan antar makanan online semakin populer. Bisnis ini meningkat dari tahun ke tahun, apalagi masa pandemi Covid-19. Tersedia berbagai platform dan bertambahnya jumlah merchant mitra restoran atau kafe ini membawa kemudahan bagi mereka yang mungkin tidak bisa makan makanan rumahan, misalnya, karyawan dan mahasiswa,” demikian laporan Jakpat, dikutip Rabu (29/6).
Laporan disusun berdasar atas jajak pendapat yang melibatkan 1.624 responden di sejumlah kota besar, seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Sleman, dan lain-lain, 25 sampai 26 Mei lalu. Responden sebagian besar berasal dari generasi milenial (62 persen) dan generasi Z (38 persen), dengan status ekonomi atas (53 persen) dan menengah (43 persen).
Menurut laporan sama, ada sejumlah menu makanan favorit yang dipesan baik untuk makan siang maupun malam, di antaranya makanan cepat saji atau fast food (57 persen), makanan rumahan (56 persen), masakan padang (54 persen), bakso dan soto (54 persen), mie (51 persen), dan sate (49 persen). Konsumen juga menyukai menu snack and beverages, seperti martabak manis, seblak, kopi, dan minuman Boba.
Konsumen gemar akan diskon
Menurut survei sama, diskon merupakan salah satu pertimbangan penting bagi konsumen dalam melakukan pemesanan makanan lewat aplikasi. Buktinya, 67 persen responden menyatakan mencari diskon atau promo.
Lalu, 58 persen responden menyatakan mencari menu dalam kolom pencarian saat melakukan pembelian, 56 persen mempertimbangkan pembelian makanan dari area terdekat, dan 40 persen mengetikkan nama restoran maupun kafe.
Dari sisi pemain aplikasi, GoFood menjadi aplikasi terpopuler dengan 61 persen menyatakan menggunakannya dalam tiga bulan terakhir. Setelahnya, diikuti ShopeeFood (55 persen) dan GrabFood (43 persen). Sedangkan, aplikasi yang paling banyak digunakan adalah GoFood (39 persen) dan ShopeeFood (38 persen).
55 persen responden yang menggunakan GoFood mempertimbangkan kemudahan aplikasi, lebih tinggi dari aplikasi sejenis. Namun, layanan makanan dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk itu menjadi yang terendah dalam urusan harga terjangkau (41 persen).
Sedangkan, bagi 90 persen responden yang menggunakan ShopeeFood, pertimbangan terbesarnya adalah ketersediaan diskon ataupun promosi.
Tetap Diminati
Layanan food delivery tampaknya masih akan diminati oleh masyarakat meski Covid-19 tengah melandai, menurut riset dari Tenggara Strategiscs dan Universitas Prasetiya Mulya. Sebab, masyarakat menikmati kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan layanan tersebut.
Di tengah penyebaran virus corona, layanan pengiriman makanan daring ini berhasil menjadi juru selamat bagi banyak pihak. Di satu sisi, masyarakat yang sebagian aktivitasnya dari rumah terbantu oleh layanan tersebut. Di sisi lain, usaha mikro kecil menengah (UMKM) tetap bisa berlangsung.
“Layanan pesan-antar makanan secara online merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital dan penggerak perekonomian di tengah masyarakat,” kata Riyadi Suparno, Direktur Eksekutif Tenggara Strategics, Kamis (16/6).
Riset menunjukkan 99 responden berniat terus menggunakan layanan pesan antar-makanan. Bahkan, 96 persen berniat meningkatkan penggunaannya. Adapun 72 persen konsumen memiliki lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan. Riset ini berdasarkan atas wawancara terhadap 1.200 orang yang tersebar di enam kota, 10 sampai 14 Januari 2022
Berdasarkan riset bertajuk “Survei Persepsi & Perilaku Konsumen Online Food Delivery (OFD) di Indonesia”, nilai transaksi pesan-antar makanan tahun lalu diperkirakan mencapai Rp78,4 triliun. Dari jumlah tersebut, GoFood membukukan transaksi tertinggi mencapai Rp30,65 triliun. Sisanya, ShopeeFood mencatat transaksi Rp26,49 triliun dan GrabFood Rp20,93 triliun.
“GoFood merupakan platform yang menjadi top of mind (50 persen) dan paling banyak diunduh (76 persen) oleh konsumen,” ujarnya. Menurut survei sama, masing-masing sebanyak 28 persen dan 22 persen konsumen mengetahui ShopeeFood dan GrabFood.