Jakarta, FORTUNE – Dell Technologies menjadi perusahaan teknologi terbaru yang mengumumkan kebijakan efisiensi bisnis. Perusahaan teknologi itu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 6.000 karyawan atau setara 5 persen dari total tenaga kerjanya.
“Bisnis sedang mengalami kondisi pasar yang terus terkikis dengan masa depan yang tidak pasti,” kata Co-chief Operating Officer Dell Technologies, Jeff Clarke, dalam memo kepada karyawan perusahaan, seperti dilansir dari Fortune.com, Senin (5/2).
Melalui memo sama, Dell terlihat akan melakukan “penyesuaian” dalam beberapa bulan mendatang terutama pada tim Regional Sales dan Dell Technologies Select (DTS).
Di sisi lain, pemangkasan ribuan karyawan ini akan membuat jumlah karyawan perusahaan mencapai titik terendah dalam enam tahun terakhir.
“Keputusan yang harus kami buat ini untuk kesehatan dan kesuksesan jangka panjang kami,” tambah Clarke.
Kinerja pengiriman PC
Seorang juru bicara Dell Technologies mengatakan perusahaan sebenarnya telah meluncurkan serangkaian tindakan penghematan biaya. Sejak Juni, katanya, perusahaan telah menghentikan perekrutan eksternal dan mengurangi pengeluaran untuk mengatasi lingkungan global yang menantang.
Namun, langkah efisiensi itu ternyata belum cukup, menurut manajemen Dell Technologies.
“Kami memiliki peluang lebih lanjut untuk mendorong efisiensi melalui reorganisasi departemen, yang mengakibatkan pengurangan anggota tim di seluruh dunia. Ini adalah keputusan sulit yang tidak diambil dengan mudah,,” ujar juru bicara Dell.
Menurut The Verge, kebijakan PHK perusahaan yang berbasis di Texas, Amerika Serikat, ini menyusul penurunan permintaan pasar komputer pribadi (personal computer/PC) dan laptop. Sebagian besar produsen komputer kini mengalami penurunan permintaan tajam,
Buktinya, analisis dari International Data Corporation (IDC) menunjukkan pada kuartal keempat tahun pengiriman PC Dell turun 37 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Sedangkan, Bloomberg melaporkan bahwa 55 persen pendapatan Dell berasal dari penjualan komputer pribadi.
Badai PHK teknologi
Dell bukan satu-satunya produsen komputer yang terdampak oleh penurunan permintaan perangkat keras di pasar. HP pada November tahun lalu mengumumkan rencana pemangkasan sekitar 6.000 karyawan.
Sementara, Lenovo memberhentikan sejumlah tenaga kerja pada Desember 2022. Namun, perusahaan teknologi asal Cina itu tak menyebutkan berapa jumlah pekerja yang terdampak efisiensi.
Industri teknologi secara keseluruhan telah terdampak oleh gejolak ekonomi sebagai akibat dari sejumlah hal, di antaranya pertumbuhan yang melambat dan masalah rantai pasokan. Di sisi lain, perusahaan di sektor ini juga ditengarai terlalu banyak merekrut pekerja (over hiring).
Dikutip dari Fortune.com, Alphabet, induk dari Google, misalnya, belum lama ini mengumumkan akan memecat 20.000 pekerja. Sedangkan, PayPal mengakui perlu melakukan PHK terhadap 2.000 karyawan, atau sekitar 7 persen dari tenaga kerjanya. Lalu, Spotify mengumumkan akan memangkas 6 persen tenaga kerjanya.