Jakarta, FORTUNE – PT Wir Asia Tbk, melalui anak perusahaannya DAV, meluncurkan inovasi sistem pengenalan wajah berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat membantu para pelaku bisnis pada sejumlah sektor.
Dalam siaran persnya, Wir Group menyatakan algoritma berbasis AI di dalam sistem face recognition memungkinkan pengenalan ekspresi dan reaksi manusia. Dalam kasus bisnis, pelaku usaha dapat memanfaatkan sistem tersebut untuk mendapatkan wawasan mengenai preferensi dan perilaku pengguna.
Nantinya, informasi mengenai konsumen yang didapat dari teknologi bisa digunakan untuk menyesuaikan pemasaran produk. Selain itu, teknologi tersebut juga bisa digunakan untuk membuat pengalaman layanan konsumen secara personal. Hal itu dilakukan dengan memberikan rekomendasi dan bantuan yang disesuaikan kepada konsumen berdasarkan riwayat pembelian sebelumnya.
Menurut Chief of Marketing and Sales Group Wir Group, Gupta Sitorus, teknologi face recognition yang berbasis AI ini bisa membantu perusahaan meningkatkan jumlah penjualan, serta pengalaman konsumen dalam berbelanja .
“Fitur AI sejak dulu berperan vital dalam keberlangsungan bisnis. Melalui kemampuan DAV sebagai mesin Internet of Things (IoT) yang memiliki fitur face recognition, kami mengintegrasikan fungsi ini dengan teknologi AI agar dapat menjadi tools dalam mengoperasikan bisnis lebih efisien,” kata Gupta dalam keterangannya, dikutip Selasa (14/3/).
Potensi pemanfaatan
Menurut Gupta, pemanfaatan teknologi pengenalan wajah yang yang didukung AI itu merupakan upaya digitalisasi pada sektor bisnis. Untuk sektor ritel, misalnya, mesin tersebut diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan pengalaman konsumen dan efisiensi operasi. Automasi dari teknologinya pun dikatakan telah memberikan kemudahan bagi bisnis dalam meningkatkan penjualan serta pengalaman belanja konsumen.
“DAV sendiri telah menempatkan ribuan mesin pengenalan wajah di seluruh wilayah Indonesia untuk bisnis ritel. Kemampuan mesin DAV telah menghasilkan kebermanfaatan yang beragam, penempatannya di minimarket, pembelian produk kebutuhan sehari hari. Manfaat ini telah memberikan kemampuan bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan di mana dapat menggerakkan aktivitas perekonomian lebih cepat,” ujarnya.
Mesin itu juga dapat diterapkan pada sektor hospitality. Dengan face recognition berbasis AI, para pelaku hotel bisa memberikan layanan self-check-in bagi tamu. Dengan begitu, pelanggan bisa melakukan proses tersebut secara mudah dan cepat, serta tanpa perlu bantuan dari tenaga resepsionis.
"Kami terus berupaya untuk mengaplikasikan mesin pintar ini di berbagai sektor,” katanya.
Wir Group memastikan keamanan atas semua informasi yang disimpan dalam mesin akan dijaga. Mereka telah berpengalaman dalam hal tersebut karena telah menjalankan beberapa fitur teknologi selama beberapa tahun terakhir.
Perusahaan menyatakan diri sebagai perseroan yang menawarkan teknologi augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan AI. Didirikan pada 2009, Wir Group menyebut telah menangani ribuan proyek, serta bekerja sama dengan mitra di 20 negara.