Jakarta, FORTUNE – McEasy merilis inovasi teknologi Route Optimization demi membantu efisiensi di sektor logistik. Perusahaan rintisan itu menyatakan langkah tersebut menjadi bagian dari upaya digitalisasi industri logistik dan transportasi di Indonesia.
Menurut Chief Business Officer McEasy, Andi Setiadi, inovasi optimasi rute ini menjadi bagian dari Transportation Management System (TMS) perseroan terhadap seluruh proses pemesanan logistik dan transportasi dalam satu klik.
TMS adalah software terintegrasi besutan McEasy untuk merencanakan, mengimplementasikan, memantau dan mengoptimalkan proses pengiriman barang.
Andi mengatakan optimasi rute yang didukung oleh sistem telematika (GPS & sensor) adalah solusi yang memanfaatkan algoritme jaringan untuk meningkatkan efisiensi pengiriman bagi pemain logistik pihak ketiga (3PL). Dalam praktiknya, pengguna dapat mengatur pengiriman pesanan yang paling efisien untuk setiap armada hanya dengan satu klik.
“Artinya, efisiensi setiap armada meningkat sehingga dapat membantu perusahaan mendapatkan revenue yang lebih tinggi,” ujar Andi dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (16/11).
Kualitas logistik
Menurut data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), volume pengiriman barang logistik di Indonesia pada 2022 diperkirakan telah mencapai 11,5 juta per hari, atau meningkat dari 8,8 juta pada tahun sebelumnya. Diperkirakan angka tersebut terus meningkat menjadi 15 juta pengiriman per hari pada tahun depan.
Dalam kesempatan sama, Ketua Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia, Nofrisel, menyatakan secara spasial hampir 60 persen pergerakan barang berpusat di pulau Jawa, dan 20 persen di Sumatera. Adapun Jakarta mencatat lebih dari 7.000.000 pengiriman setiap harinya.
“Jika tidak ditangani dengan baik, bisa rawan terjadi mismatching, bottlenecking, dan mengakibatkan penurunan kualitas logistik. Salah satu strategi peningkatan efisiensi logistik adalah mengotomasi jaringan supply chain lewat digitalisasi teknologi,” katanya.
Andi mengatakan McEasy, melalui Route Optimization, berupaya mendukung strategi efisiensi tersebut. Dalam hal ini, fitur tersebut memungkinkan untuk meningkatkan konsistensi operasional serta menghemat waktu dan biaya.
Optimalisasi rute juga membantu armada menghemat bahan bakar. Di luar rute, fitur ini juga mengoptimalisasi kuota muatan kendaraan sehingga proses pengiriman dapat dilakukan lebih maksimal.
“Tidak ada lagi bottlenecking, atau truk yang cuma terisi setengah bak,” lanjutnya. Menurutnya, fitur dimaksud tidak hanya dapat digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki armada besar, namun bisa pula dimanfaatkan unit usaha kecil dan menengah dengan jumlah armada di bawah 10 unit serta frekuensi pengiriman tinggi.
Bisnis McEasy
Didirikan pada 2017, McEasy adalah perusahaan sistem manajemen dan pelacakan logistik pintar yang menyediakan solusi digital berbasis SaaS (software-as-a-service).
Menurut data perusahaan itu, lebih dari 50 industri telah terhubung dengan sistemnya. Lalu, lebih dari 400 perusahaan menggunakan layanan McEasy, termasuk perusahaan besar hingga usaha kecil & menengah. Armada yang telah terhubung dengan ekosistem McEasy telah menempuh jarak lebih dari 350.000.000 km.
McEasy pada Juli menyampaikan berhasil mengantongi pendanaan seri A senilai US$6,5 juta atau sekitar Rp97 miliar yang dipimpin oleh East Ventures.
Menurut Raymond Sutjiono, Co-Founder McEasy, saat ini lebih dari 85 persen bisnis di sektor transportasi dan logistik masih mengandalkan kertas dan pena dalam menjalankan operasional. Di sisi lain, tak sedikit pelaku usaha yang bertahan dengan proses manual dalam bisnis, seperti dalam pengelolaan sopir dan pengeluarannya, konsumsi bahan bakar, dan optimalisasi rute. Padahal, cara manual seperti itu justru memakan waktu hingga dua kali lebih lama.
Karenanya, pendanaan ini dialokasikan untuk mengembangkan teknologi dalam membantu pebisnis meningkatkan efisiensi, katanya. Penggunaan teknologi ini diklaim dapat meningkatkan efisiensi pengiriman serta menghemat biaya operasional hingga 30 persen.
“Visi McEasy adalah mendigitalisasi sektor transportasi dan ekosistem rantai pasokan nasional, membuatnya lebih terkoneksi, memiliki visibilitas, terotomasi dan terintegrasi yang bersifat dari hulu ke hilir,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/7). McEasy mengeklaim telah tumbuh lebih dari 12x lipat selama 18 bulan terakhir.
Solusi berbasis teknologi milik McEasy berguna bagi penyedia jasa logistik, termasuk bus penumpang, jasa pengiriman barang, sampai kendaraan berpendingin untuk pengiriman komoditi dengan temperatur tertentu.
Produk unggulan McEasy adalah vehicle smart management system, merupakan solusi digital pelacak pintar untuk membantu operasi logistik dan pelacakan lokasi kendaraan secara real-time. Lalu, transportation management system adalah perangkat lunak terintegrasi untuk merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengoptimalkan proses logistik, serta memungkinkan seluruh proses logistik menjadi lebih efisien. Itu belum termasuk smart driver apps.