Jakarta, FORTUNE – Sejumlah operator telekomunikasi seperti PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk, memperluas cakupan jaringan 5G demi mendukung agenda Presidensi G20 di Bali.
Telkomsel, misalnya, menggelar infrastruktur tambahan berupa 24 BTS 5G yang telah menjangkau sejumlah titik ajang kegiatan G20, seperti Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Kawasan ITDC Nusa Dua, dan Apurva Kempinski.
Perusahaan juga melakukan optimalisasi kapasitas dan kualitas jaringan lebih dari 130 BTS broadband, termasuk tambahan 46 BTS 4G/LTE dan mengoperasikan 5 Compact Mobile BTS.
Hal tersebut demi mengantisipasi potensi lonjakan lalu lintas komunikasi di sejumlah area, di antaranya area penginapan, lokasi acara, titik-titik transit transportasi, seperti bandara dan pelabuhan hingga tempat wisata.
“Kami ingin memastikan kapabilitas ekosistem teknologi digital yang dimiliki Indonesia yang mampu membuka peluang kemajuan bersama dan kolaborasi antarnegara yang tergabung dalam G20,” kata Direktur Network Telkomsel, Nugroho, dalam keterangan resmi kepada media, Senin (8/8).
Jaringan Telkomsel
Dalam kesempatan tersebut, Nugroho menyampaikan rencana Telkomsel menggelar showcase pemanfaatan teknologi jaringan 5G, terutama dalam mendukung revolusi Industri 4.0 serta sejumlah isu dalam Digital Economy Working Group (DEWG) G20.
Para delegasi dan pelanggan dapat merasakan keunggulan jaringan Hyper 5G Telkomsel dengan menjajal kecepatan akses broadbad menggunakan ponsel pintar 5G yang didukung oleh mitra device Telkomsel, seperti Apple, OPPO, Samsung, Vivo dan Xiaomi.
Telkomsel juga menghadirkan kemudahaan akses produk dan layanan bagi seluruh perwakilan delegasi dari manca negara melalui kartu perdana Telkomsel Prabayar Tourist. Sedangkan, bagi perwakilan delegasi G20 yang menggunakan layanan dari negara asal, dapat mengaktifkan layanan international roaming di Indonesia.
Nugroho menyebut Telkomsel memastikan para delegasi akan mendapatkan kenyamanan konektivitas digital yang prima. Sebab, perusahaan telah berkerja sama dengan 382 perusahaan telekomunikasi seluler dari 180 negara di seluruh dunia.
Kerja sama tersebut mencakup 4G Roaming Partnership dengan setidaknya satu perusahaan telekomunikasi seluler dari tiap negara, serta 5G Roaming Partnership dengan 12 perusahaan telekomunikasi dari sejumlah negara.
Langkah Indosat
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH ) pekan lalu secara resmi meluncurkan layanan 5G di Bali untuk mendukung agenda Presidensi G20. Menurut President Director & CEO IOH, Vikram Sinha, perseroan berkomitmen untuk memainkan peran penting dalam revolusi 5G untuk menyokong ikhtiar transformasi digital Indonesia.
“Peluncuran 5G kami tidak akan terjadi tanpa kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kami senang dapat mempersembahkan layanan 5G di Bali. Peluncuran ini juga menjadi bentuk dukungan kami kepada pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20, sekaligus mendukung pemulihan ekonomi Bali,” ujar Vikram dalam keterangan resmi, Rabu (3/8).
Peluncuran layanan 5G IOH juga menghadirkan beberapa kasus penggunaan pemanfaatan teknologi 5G di sektor yang mendukung pemulihan Bali, di antaranya pariwisata, pertanian, tata kota, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Sejumlah kasus penggunaan itu adalah Smart Tourism berupa Naked-eye 3D, Mixed reality entertainment, dan bullet moment. Sedangkan, Digital Agribusiness berbentuk smart irrigation and fertilizer dan smart agricultural tools. Lalu, Smart City berupa Sensor Management, Smart Environment berupa SPARING Smart Environment Monitoring, Fleet Management berupa mobility as a service for electronic vehicle.
Indosat menyebut peluncuran 5G di Bali ini turut diperkenalkan solusi jaringan 1 Gbps FDD 5G Massive MIMO. Solusi teknologi ini diklaim dapat meningkatkan kapasitas trafik data serta pengalaman pengguna secara signifikan.