Jakarta, FORTUNE – Pengembang gim Fortnite, Epic Games, baru saja diguyur dana segar US$2 miliar atau lebih dari Rp28 triliun dari Sony Group Corporation serta KIRKBI, perusahaan induk dari The Lego Group.
Kabar tersebut diumumkan oleh masing-masing perusahaan melalui keterangan pers bersama, Senin (11/4) malam. Sony dan KIRKBI menyuntikkan dana masing-masing US$1 miliar ke Epic Games. Pendanaan ini bertujuan untuk menyokong Epic Games dalam membangun metaverse serta mendukung pertumbuhannya yang berkelanjutan.
“Sebagai perusahaan hiburan kreatif, kami sangat senang berinvestasi di Epic Games untuk memperdalam hubungan kami di bidang metaverse, ruang di mana pencipta dan pengguna berbagi waktu mereka.” kata Kenichiro Yoshida, Chairman, President & CEO Sony Group Corporation.
Yoshida begitu yakin akan keahlian Epic Games, termasuk mesin gimnya yang jempolan. Paduan dengan teknologi Sony diharapkan mempercepat pelbagai upaya pengembangan pengalaman penggemar digital baru di olahraga maupun inisitiatif produksi virtual.
Sony sebelumnya telah menyuntikkan pendanaan US$250 juta atau lebih dari Rp3 triliun ke Epic Games pada Juli 2020, menurut laman pcgamer. Sementara, KIRKBI pekan lalu mengumumkan kemitraan jangka panjang dengan Epic Games untuk “membentuk masa depan metaverse”.
Masa depan hiburan
Baik Epic Games, Sony, maupun induk dari Lego akan bekerja sama dalam menciptakan hiburan sosial baru dengan mengeksplorasi hubungan antara dunia digital dan fisik.
“Epic Games dikenal karena membangun pengalaman yang menyenangkan dan kreatif serta memberdayakan kreator besar dan kecil,” kata Søren Thorup Sørensen, CEO KIRKBI. Menurutnya, pendanaan ini bakal mempercepat keterlibatan perseroan di dunia gim digital.
Sementara, Tim Sweeney, CEO & Founder Epic Games, menyatakan perseroan optimistis ihwal kerja sama dengan Sony dan KIKRBI dalam mencapai visi masa depan hiburan dan gim.
“Investasi ini akan mempercepat pekerjaan kami untuk membangun metaverse dan menciptakan ruang di mana para pemain dapat bersenang-senang dengan teman-teman, dengan brand dapat membangun pengalaman yang kreatif dan mendalam, dan pembuat konten dapat membangun komunitas dan berkembang,” ujar Tim.
Pendanaan tersebut diperkirakan membuat valuasi Epic Games mencapai US$31,5 miliar atau lebih dari Rp450 triliun.
Aksi kerja sama untuk metaverse
2022 menjadi tahun yang penuh dengan kesepakatan maupun aksi kerja sama untuk mengembangkan platform gim dan metaverse. Perusahaan teknologi diperkirakan melihat tren tersebut sebagai inovasi utama dan sumber pendapatan, menurut Reuters.
Microsoft pada Januari tahun ini mengakuisisi Activision Blizzard, pembuat gim Call of Duty dan Warcraft yang bernilai US$68,7 miliar atau lebih dari Rp978 triliun. Lalu, Auto Take Two-Interactive, pembuat gim Grand Theft Auto (GTA) menyebut rencana pembelian Zynga, produsen gim FarmVille sebesar US$12,7 miliar atau lebih dari Rp181 triliun.
Sony pun telah mengambil alih sepenuhnya saham Bungie, pembuat gim Halo dan Destiny. Aksi korporasi tersebut bernilai US$3,6 miliar atau lebih dari Rp51 triliun.
Sementara, gim Fortnite sendiri sudah dianggap sebagai bagian dari metaverse. Dengan Sony investasi di Epic Games, akan memberi kesempatan untuk menggali lebih dalam peluang serta pemanfaatan bisnis tersebut.
Menurut Newzoo, ruang tumbuh industri gim secara global masih besar. Perusahaan analitik data ini memperkirakan pasar gim global pada 2021 beroleh pendapatan US$180,3 miliar atau sekitar Rp2.569 triliun). Sedangkan, pendapatannya diperkirakan naik menjadi US$218,8 miliar atau setara Rp3.118 triliun pada 2024.
Menurut kalkulasi dari Bloomberg, potensi metaverse mencapai US$800 miliar atau setara Rp11.440 triliun pada 2024. Dari angka tersebut, pasar gim dalam metaverse diprediksi akan menjadi ceruk pasar utama, dan setelahnya ada potensi dari bisnis hiburan, seperti film, live music, dan olahraga virtual.